Selasa 26 Jun 2018 18:55 WIB

Tim Mino UGM Juara Dunia Inovasi Ideas for Action 2018

Mino dinilai sebagai inovasi yang dapat membantu para petani ikan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Tim Mino UGM dan Mino Microbubble ciptaan mereka.
Foto: Dokumen.
Tim Mino UGM dan Mino Microbubble ciptaan mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Tim Mino Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta kembali menorehkan prestasi di tingkat internasional. Mereka berhasil meraih juara satu dalam kompetisi dunia bertajuk Ideas for Action 2018.

Tim Mino UGM sudah dikenal sebagai juara dunia lomba inovasi ketahanan pangan Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) 2016 di Kamboja. Kali ini, Tim Mino berhasil memenangkan kompetisi dengan mengusung teknologi Mino Mircobubbles.

Tim Mino terdiri dari Muhammad Nabil Satria Faradis dan Fajar Sidik (alumni Teknik Mesin), Untari Febrian Ramadhani (alumni FEB), Monika Sekar Melati Istanto (Manajemen), Anindtyo Agung Baskoro (Teknik Mesin), dan Muhammad Nur Ardian (Teknik Mesin).

Inovasi yang mereka kembangkan terpilih menjadi yang terbaik mengalahkan 2.100 proposal proyek dari berbagai belahan dunia yang didaftarkan di ajang bergengsi ini. Kompetisi diikuti 13 ribu inovator muda dalam 4.000 tim dari 162 negara.

"Kompetisi berlangsung online (daring) dan peserta diminta merancang ide untuk membiayai dan mengimplementasikan tujuan pembangunan berkelanjutan," kata Nabil, beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, teknologi Mino microbubble generator yang mereka ajukan dikembangkan untuk mendorong produksi budidaya ikan. Penerapan teknologi ini mampu meningkatkan jumlah oksigen terlarut dalam air, sehingga mempercepat pertumbuhan ikan.

"Dengan teknologi ini, terbukti mampu memperpendek masa panen ikan dan meningkatkan hasil ikan hingga 40 persen," ujarnya, membandingkan sistem lain dan telah ada yang hanya mampu meningkatkan jumlah oksigen terlarut sebanyak 3-4 ppm.T

Inovasi yang sudah dirintis sejak 2016 lalu ini telah diaplikasikan kelompok petani ikan Mino Ngremboko di Desa Bokesan, Kabupaten Sleman, DIY. Hingga kini Mino telah dikembangkan dalam tiga generasi.

Mino dinilai sebagai inovasi yang dapat membantu para petani ikan dalam meningkatkan hasil panen ikan. Tim ini dikukuhkan dalam peringkat teratas dalam '14 Innovations to Helps Solve the World’s Toughest Problems' yang diumumkan Jumat (22/6) lalu.

Ideas for Action merupakan program tahunan, gabungan dari World Bank Group dan The Zicklin Centre for Business Ethics Research di Wharton Schoo-University Pensylvania. Itu merupakan platform pengetahuan yang menghubungkan para peneliti dan pemimpin muda dunia.

Terutama, yang serius atas perkembangan masa depan dunia untuk berpartisipasi merancang ide dan mengimplementasikan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Atas kemenangan itu, Tim Mino berkesempatan mempresentasikan ide-ide di pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia.

Selain itu, mereka akan menerima dukungan dan mengunjungi akselerator startup di Wharton School – University of Pennsylvania. Harapannya, teknologi ini bisa terus membantu para petani ikan menaikkan hasil panen, meningkatkan kesejahteraan, dan mendorong pembangunan berkelanjutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement