Kamis 21 Jun 2018 14:27 WIB

UGM dan UII Tingkatkan Kapastitas Penelitian Institusi

pada 17-22 Juni 2018, konsorsium mengadakan lokakarya di University of Bath Inggris

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Esthi Maharani
UGM
Foto: ugm.ac.id
UGM

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan 10 universitas dunia membentuk konsorsium untuk meningkatkan kapasitas penelitian institusi. Universitas yang terlibat mulai Universiti Teknologi Malaysia, Universiti Teknologi Mara Malaysia, The National Institute of Development Administration, Burapha University Thailand dan Matej Bel University.

Selain itu, ada University of Economics in Bratislava Slovakia, Warszaw School of Economics Polandia, University of Bath Inggris dan Universite Bl. Pascal Clermont-Ferrand II dari Perancis.

Sebagai bagian implementasi kerja sama, pada 17-22 Juni 2018, konsorsium mengadakan lokakarya di University of Bath Inggris yang dihadiri semua anggotanya. UII diwakili dua delegasi yaitu Rektor UII, Fathul Wahid dan Warek III, Wiryono Raharjo.

"Workshop kali ini ditujukan untuk mengembangkan sistem asesmen riset yang dapat digunakan tidak hanya anggota konsorsium, tapi juga diharapkan dapat menginspirasi universitas lain," kata Rektor UII, Fathul Wahid, Rabu (21/6).

Warek Bidang Networking dan Kewirausahaan, Wiryono Raharjo menambahkan, salah satu potensi pengembangan kerja sama yang dijajaki adalah kemitraan antara UII dengan UoB. Terlebih, kedua delegasi berkesempatan melakukan pertemuan.

UoB dihadiri Pro-Vice-Chancellor untuk Internasionalisasi dan Program Doktor, Jeremy P. Bradshaw. Potensi kemitraan UII-UoB dapat berbentuk joint doctoral program, yang miliki tujuan memberi kesempatan dosen-dosen muda UII mengikuti program doktor di UoB.

Ada pula potensi kerja sama dalam joint research untuk memanfaatkan dana-dana penelitian internasional, baik dari Kemenristekdikti, UII maupun entitas internasional. Karenanya, diharapkan selepas ini kerja sama dapat segera terlaksana.

"Kita berharap konsorsium ini dapat menjadi salah satu pintu masuk memperluas jaringan global UII," ujar Wiryono.

Aktivitas konsorsium yang akan berjalan sampai 2019 ini didanai Uni Eropa melalui skema Erasmus+ Capacity Building for Higher Education (CBHE). Pada 2019, aktivitas tiga tahun bersama menghasilkan beragam modul pelatihan lintas keahlian terkait penelitian dan sistem asesmen penelitian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement