Selasa 05 Jun 2018 13:55 WIB

Mahasiswa UII Yogyakarta Raih Tiga Penghargaan di Rumania

Inovasi bernama WatesQy (Water Test Quality) dapat mengukur lima kualitas air.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Kampus UII.
Foto: Wahyu Suryana.
Kampus UII.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Kali ini, penghargaan tersebut diraih Muhammad Turmudzi Abdul Azis, Chaerul Anam, dan Nada Tsusayya Waizh.

Mereka merupakan mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan UII yang terlibat dalam ajang European Exhibition Of Creativity and Innovation (Euroinvent-2018). Euroinvent merupakan ajang tahunan yang mempromosikan kreativitas dan inovasi dalam konteks internasional.

Mereka berkompetisi dengan banyak penemu, peneliti, insinyur, dan ilmuwan dari berbagai negara yang menyajikan isu-isu penelitian aktualnya Namun, ketiganya sukses membawa pulang tiga penghargaan sekaligus.

Di antaranya Gold Medal (Special Prize from Association of Thai Innovation and Invention Promotion, ATIP), Silver Medal (Special Prize From Euroinvent 2018, Iasi, Romania), dan Trofi Best Monitoring Device (Special Prize From INCDMTM, Bucharest, Romania).

Ketua Delegasi, Muhammad Turmudzi Abdul Azis, mengatakan dalam ajang tersebut mereka membawakan sebuah inovasi dalam bidang pengukuran kualitas air. Inovasi bernama WatesQy (Water Test Quality) ini dapat mengukur lima kualitas air sekaligus dengan satu alat.

Pengukuran kualitas dilakukan secara realtime dan terkoneksikan dengan smartphone untuk mempermudah pembacaan datanya. Lima parameter kualitas air tersebut di antaranya suhu, pH, kekeruhan, TDS, dan konduktivitas.

Ia menekankan, karya mereka ini masih dalam tahap pengembangan dengan harapan mendapat dukungan untuk pembuatan hak paten. Namun, Azis berharap, semakin banyak mahasiswa UII yang berinovasi mengembangkan ide-ide terbarukan. "Sehingga, dapat mengharumkan nama UII dan bangsa Indonesia," kata Azis.

Dosen Prodi Teknik Lingkungan yang merupakan pembimbing pengembangan karya tersebut, Eko Siswoyo mengatakan, keunggulan yang dimiliki WatesQy adalah mudah dalam mengoperasikan. Alat itu juga memiliki kemampuan mendeteksi beberapa parameter uji sekaligus.

"Dengan cukup akurat dan biaya produksi yang murah, sehingga ke depan mampu bersaing dengan produk-produk instrumen yang ada," ujar Eko.

Gelaran itu sendiri diselenggarakan Forum Gabungan yang terdiri dari Romanian Inventors Forum, Europe Direct Iasi, Gheorghe Asachi Technical University of Iasi, dan Alexandru Ioan Cuza University of Iasi.

Kegiatan yang diadakan di Iasi, Rumania, dan diikuti ratusan peserta dari 33 negara di antaranya Bulgaria, Kamboja, Kanada, Cina, Kroasia, Mesir, Hong Kong, India, Indonesia, Iran, Irak, Jepang, Kazakhstan, Korea, Lebanon, Macedonia, Malaysia, Meksiko, dan Maroko.

Ada pula peserta-peserta dari Moldova, Filipina, Polandia, Portugal, Rusia, dan negara-negara  lainnya. Karenanya, ujar dia, penghargaan yang diterima ketiga mahasiswa UII ini memang tidak hanya mengharumkan nama universitas, melainkan bangsa Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement