Selasa 15 May 2018 19:35 WIB

KBA UMM Siapkan Alumni Keperawatan Berkarir di Jepang

Program pelatihan bahasa Jepang ini membuka kelas intensif.

Mahasiswa FIKES Jurusan Ilmu Keperawatan UMM melakukan simulasi pertolongan pertama.
Foto: Dokumen.
Mahasiswa FIKES Jurusan Ilmu Keperawatan UMM melakukan simulasi pertolongan pertama.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Lembaga Kursus Bahasa Asing (KBA) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar Pembukaan Pelatihan Bahasa Jepang di Aula UMM Kampus 1, Senin (14/5). Kegiatan itu untuk menindaklanjuti kerja sama sebelumnya dengan Mate-Care CoLtd yakni sebuah asosiasi rumah sakit yang berpusat di Jepang.

Peserta merupakan alumni keperawatan dari berbagai sekolah tinggi dan universitas di Jawa Timur. Mereka nantinya akan menempuh pembinaan bahasa dengan tahapan tertentu sampai dengan mencapai target yang ditentukan dan memenuhi syarat pemberangkatan.

Bekerja sama dengan Yayasan Duta Mandiri Indonesia (DMI), program pelatihan bahasa Jepang ini membuka kelas intensif selama kurang lebih tujuh bulan yang diajar oleh sensei alumni Pendidikan Bahasa Jepang, dari pukul 08.00 sampai 12.00 WIB. Selain kelas pagi, ada juga kelas siang dari pukul 13.00 sampai 17.00 WIB.

"Kelas ini menjadi alternatif  bagi mereka yang tidak bisa hadir di kelas pagi, seperti ada keperluan bekerja dan yang lainnya," kata Direktur DMI Foundation, Donny Nobri Dwiyanto.

Di akhir kelas, lanjutnya, sekitar November, akan ada tes bahasa Jepang level N4 yang digelar. Jika lulus pada tes ini, pada tahap selanjutnya di Februari 2019 akan ada tes bahasa Jepang level N3. Bagi peserta kursus yang berhasil lulus dan menyelesaikan N3 dengan baik, baru akan bisa berangkat ke Jepang.

Ia pun menyampaikan harapan besarnya agar alumni keperawatan Indonesia dapat go international. Dengan demikian, saat kembali ke dalam negeri mereka mampu mengaplikasikan ilmunya lebih dalam dan berkontribusi pada bangsa. Ilmu yang didapat selama bekerja di Jepang juga dapat ditularkan kepada kawan atau junior di bidangnya, seperti pengalaman yang telah ia rasakan.

“Selama 14 tahun saya bekerja di Jepang, mindset dan mental saya benar-benar lebih terlatih. Di sana dididik untuk sangat menghargai waktu dengan menekankan kedisiplinan, kita juga didorong untuk selalu bekerja keras dan bernovasi, yang lebih penting sikap orang Jepang dalam menghormati satu sama lain amatlah dijunjung tinggi,” katanya, dalam siaran pers.

Kerja sama yang dibangun UMM dengan Mate-CareCoLtd, akan memberdayakan lulusan keperawatan di Indonesia khususnya alumni UMM untuk dapat bekerja di rumah sakit lansia di Jepang. Kerja sama ini berlangsung sejak MoU dilaksanakan November tahun lalu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement