Sabtu 21 Apr 2018 17:43 WIB

FISIP Unhas Diskusikan Pemikiran BJ Habibie

Ketokohan pria Parepare ini sangat layak diteladani generasi milenial Indonesia.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Agus Yulianto
 Presiden RI ke-3 BJ Habibie memberikan paparan saat konferensi pers gelaran Bekraf Habibie Festival 2017 di Jakarta, Rabu (2/8).
Foto: Republika/ Wihdan
Presiden RI ke-3 BJ Habibie memberikan paparan saat konferensi pers gelaran Bekraf Habibie Festival 2017 di Jakarta, Rabu (2/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Universitas Hasanuddin menggelar diskusi mengenai gagasan Prof. B.J Habibie dalam pembangunan. Prof BJ Habibie merupakan tokoh bangsa yang sangat layak dijadikan teladan oleh generasi Indonesia. Selain pernah menjabat sebagai Presiden RI ke-4, BJ Habibie adalah seorang ilmuan andal yang telah melahirkan banyak gagasan, produk, dan paten di bidang kedirgantaraan di tingkat dunia, sehingga ketokohan pria kelahiran Parepare ini sangat layak diteladani oleh generasi milenial Indonesia saat ini. 

 

Hal itulah yang mendorong Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unhas, bekerja sama dengan Dompet Dhuafa, The Habibie Center, dan Ikatan Keluarga Masyarakat (IKM) Parepare menggelar diskusi terbatas untuk membahas gagasan-gagasan Habibie lewat sebuah buku yang ditulis oleh Andi Makmur Makka di Aula Prof Syukur Abdullah FISIP Unhas, Sabtu (21/4).

 

Diskusi yang mengambil tema Gagasan dan Teori Pembangunan BJ Habibie ini dibuka secara resmi oleh Direktur Bakat, Minat, dan Penalaran Kemahasiswaan Unhas Prof Dr Supratman SHut MP. Kegiatan tersebut dihadiri juga oleh Kadiv Hukum Mabes Polri Irjen Pol Mas Guntur Laupe SH MH, Pengurus IKM Parepare, dan puluhan mahasiswa dari beberapa fakultas yang ada di Unhas.

 

Supratman mengatakan, Unhas sangat mengapresiasi forum diskusi tersebut sebagai ajang menyosialisasikan gagasan Habibie kepada mahasiswa dengan harapan mahasiswa bisa mengkaji lebih jauh pemikiran dan gagasan Habibie untuk diterapkan secara nyata dalam hidup bermasyarakat dan berbangsa. 

 

"Banyak sekali ide dan gagasan dari B.J Habibie. Banyak orang tidak tahu sehingga lewat bedah buku seperti ini kita bisa mendiskusikan dan menyosialisasikan ide-ide B.J Habibie," kata Supratman.

photo
Peswat Legendaris N250 karya BJ Habibie dipamerkan pada acara Bandung Air Show 2017 di kawasan Lanud Husein Sastranegara, Kota Bandung, Kamis (9/11).

 

Dalam paparan singkatnya, Andi Makmur Makka menyatakan, salah satu gagasan BJ Habibie yang kerap dilontarkan sejak ia kembali ke Indonesia tahun 1974 adalah pentingnya mengembangkan nilai tambah dalam hidup berbangsa dan bernegara. Konsep nilai tambah Habibie, menurut Makka, adalah bagaimana menciptakan sesuatu yang lebih berarti dan berbobot dari nilai dasarnya. 

 

Misalnya, antara mobil Mercy dan Kijang sangat jauh berbeda. Keduanya terbuat dari besi dan baja. Namun karena Mercy memiliki nilai tambah yang tinggi, maka harganya lebih mahal. "Setiap manusia harus memberikan nilai tambah pada sesuatu. Sehingga inti dari pemikiran Habibie adalah pengembangan sumber daya manusia, bukan teknologi," kata Makka. 

 

Makka mengatakan, ide pengembangan sumber daya manusia Indonesia sempat diterapkan oleh BJ Habibie ketika menjadi Menteri Riset dan Teknologi pada zaman orde baru. Habibie mengirim tiga ribu sarjana Indonesia untuk belajar di perguruan tinggi terbaik di dunia. Namun agenda tersebut mandeg, lantaran Indonesia terikat MoU dengan IMF untuk menghentikan subsidi pengembangan Iptek dan SDM di Indonesia. 

 

"Membangun bangsa itu bukan seperti membikin bank. Begitu dibangun langsung dapat untung. Tapi hasilnya agak lama didapatkan," katanya. 

 

Makka menambahkan, karya BJ Habibie sangat berharga bagi dunia. Berkat sumbangan penemuan Habibie, produk pesawat milik orang Jerman (saat ini Airbus) yang selalu jatuh sendiri, bisa terbang bebas melayang-layang di udara. "Pak Habibie itu menyumbangkan sesuatu penemuan yang sangat berjasa," ungkapnya.

 

Diskusi ini ditutup dengan bagi-bagi buku kepada sejumlah mahasiswa yang mengajukan pertanyaan kepada Makmur Makka yang juga penulis buku BJ habibie yang berjudul "Mr Crack dari Parepare". Andi Makmmur Makka adalah orang Bugis-Makassar yang telah lama mendamping B.J Habibie sebagai tenaga ahli sehingga banyak menulis buku tentang Habibie. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement