Rabu 18 Apr 2018 06:50 WIB

Hashim Djojohadikusumo: Keberagaman Jadi Kekuatan Indonesia

Keberagaman seharusnya memperkuat karakter bangsa

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Esthi Maharani
Hashim Djojohadikusumo
Foto: Republika/Wihdan
Hashim Djojohadikusumo

REPUBLIKA.CO.ID,  SLEMAN -- Kondisi sosial bangsa ini menunjukkan banyaknya tantangan bagi tegaknya persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Ini mengundang keprihatinan mendalam bagi semua yang memiliki komitmen mempertahankan NKRI.

Keprihatinan ini mendorong FIB Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar kuliah umum bertajuk Pluralisme dan Pembangunan Karakter Bangsa. Kuliah diisi Ketua Yayasan Arsari Djojohadikusumo, Hashim Djojohadikusumo.

"Keberagaman adalah kekayaan bangsa Indonesia yang harus dipelihara sebagai sebuah pusaka dan sumber kekuatan bagi Indonesia. Untuk itu, para pendiri bangsa ini telah meletakkan nilai-nilai dasar bangsa berupa kesepakatan dalam wujud Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika," kata Hashim di Gedung Soegondo FIB UGM.

Ia melihat, nilai-nilai dasar ini seharusnya memperkuat karakter bangsa yang telah tercermin dalam berbagai peninggalan pusaka budaya. Terlebih, semua itu menunjukan betapa adi luhungnya bangsa ini.

Rangkaian kegiatan turut diisi penandatanganan MoU perpanjangan kerja sama soal dukungan YAD kepada FIB UGM. Semua bertepatan pula Hari Pusaka Dunia di mana para pelestari dan penggiat budaya di seluruh dunia serentak mengadakan kegiatan.

Sejak 2007, YAD dan FIB UGM sendiri telah menjalin kerja sama berupa dukungan sarana dan prasaranan bagi jurusan arkeolog, antropologi, sastra nusantara, sastra Jawa dan sejarah.

Bagi Hashim, ilmu budaya merupakan jurusan yang sangat penting karena berpengaruh langsung kepada pembentukan karakter bangsa. Karenanya, YAD tidak ragu untuk memperpanjang kerja sama dukungan tersebut.

"Kesadaran dan kebanggaan akan budaya bangsa kita yang beragam merupakan kunci pembangunan identitas kita sebagai bangsa Indoneisa. Keragaman harus dilihat sebagai aset yang patut dibanggakan," ujar Hashim.

Direktur Eksekutif YAD, Catrini Pratihari Kubontubuh berharap, kuliah umum dapat membuka kembali kesadaran akan pentingnya peran budaya dalam pembangunan karakter, khususnya generasi muda. Bagi Catrini, ini sekaligus menjadi upaya memajukan bangsa.

"Ini memang sangat tepat mengingat tema Hari Pusaka Dunia tahun ini Heritage for Generations atau Pusata Lintas Generasi," kata Catrini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement