Sabtu 07 Apr 2018 13:39 WIB

ITB Wisuda 1.434 Lulusan

ITB beri perhatian riset penanganan bencana.

Wisuda Institut Teknologi Bandung
Foto: istimewa
Wisuda Institut Teknologi Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--  Institut Teknologi Bandung (ITB) mewisuda 1.434 mahasiswa yang terdiri dari wisudawan Program Sarjana sebanyak 567 orang, wisudawan Program Magister 793 orang, dan wisudawan Program Doktor sebanyak 74 orang, 6-7 April 2018, di Kota Bandung.

Pada Jumat (6/4) merupakan hari pelaksanaan wisuda bagi Program Magister dan Program Doktor dan Sabtu dilaksanakan wisuda bagi Program Sarjana, di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Kota Bandung.

Rektor ITB Prof Kadarsah Suryadi dalam pidato wisudanya menyampaikan tentang disaster risk management, atau Manajemen Resiko Bencana di Indonesia. Pengetahuan ini setidaknya penting untuk dimiliki oleh Bangsa Indonesia sebagai masyarakat yang tinggal di suatu kawasan dengan potensi bencana cukup besar.

"Bumi yang kita tinggali ini selalu mengalami perubahan. Perubahan ini tidak selalu bisa dirasakan secara langsung oleh kita, kecuali saat perubahan itu berlangsung secara dahsyat dan berdampak besar terhadap peri kehidupan umat manusia," kata dia.

Ia mengatakan transformasi jutaan tahun yang lalu telah menghasilkan bentuk muka bumi seperti yang kita pahami saat ini. Pergeseran lempeng bumi yang terjadi merupakan salah satu kekuatan yang mendorong proses transformasi secara menerus tersebut.

Pada beberapa kejadian, kata dia, efek fenomena alam ini mengakibatkan dampak yang sangat besar bagi peri kehidupan manusia. Banyak bencana besar yang terjadi sebagai akibat perubahan ini, misalnya kejadian gempa bumi dan tsunami.

"Kita mengenal Indonesia sebagai sebuah negara yang kaya dengan sumber daya alamnya. Lokasi Indonesia yang berada di cincin api dunia memberikan Indonesia berbagai potensi mulai dari tanahnya yang subur, keindahan bentang alam, hingga sumber daya mineralnya yang melimpah," kata dia.

Akan tetapi, kata dia, potensi ini juga disertai dengan sejumlah tantangan yang harus dihadapi dan dilewati oleh tiga lempeng dunia, lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.

Hal tersebut telah menjadikan Indonesia sebagai kawasan yang juga memiliki kerawananan yang tinggi terhadap kejadian gempa, tsunami, dan letusan gunung berapi.

Hampir sepanjang tahun selalu ada daerah di Indonesia yang mengalami salah satu dari jenis bencana tersebut. Tidak mengherankan jika Indonesia merupakan negara dengan peringkat atas di dunia sebagai Negara yang menghadapi berbagai ancaman kerawanan bencana.

ITB sebagai salah satu center of excellent berbagai riset yang terkait dengan upaya penanganan bencana, telah dan akan terus berupaya untuk mengembangkan pengetahuan, teknologi, serta rancangan kebijakan dalam rangka mengurangi risiko bencana yang ada di negara kita.

Selain itu, ITB telah banyak terlibat di dalam berbagai diskusi tentang pengembangan konsep dan sistem manajemen penanganan bencana di Indonesia.

Menurut dia para peneliti ITB telah banyak mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak baik tingkat nasional maupun internasional untuk terus mengkaji kebijakan, strategi, serta teknologi dalam upaya pengurangan risiko bencana.

ITB memiliki Pusat Penelitian Mitigasi Bencana dengan berbagai program penelitian terkait topik kebencanaan dan program riset terkait mitigasi bencana yang telah dikembangkan oleh para peneliti ITB diantaranya aplikasi bernama FEWEAS (Flood Early Warning and Early Action System).

Aplikasi berbasis web, android/iOS dan SMS (Short Message Service) ini, untuk mengantisipasi bencana banjir di beberapa wilayah sekitar Daerah Aliran Sungai Citarum, dan juga Bengawan Solo.

Oleh karena itu, pada momentum wisuda tersebut Rektor ITB mengingatkan para wisudawan telah menjadi alumni ITB untuk enjadi alumni tidak berarti terputusnya hubungan anda dengan ITB.

"Sangat diharapkan silahturahmi kita tetap terjaga dan terjalin dengan erat untuk kebaikan kedua belah pihak. Prestasi alumni adalah prestasi ITB, begitupula sebaliknya, prestasi ITB adalah kebanggaan alumni," kata dia.

"Ketika anda berkiprah di dunia nyata, di dunia kerja, dalam masyarakat, saya titip hendaklah anda juga berperan sebagai penghubung antara lingkungan anda dan almamater tercinta ini. Marilah kita kembangkan kerjasama yang baik di antara kita agar dapat bersama-sama berbakti bagi bangsa dan negara dan mensejahterakan masyarakat Indonesia dan dunia," lanjut dia

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement