Selasa 13 Mar 2018 14:21 WIB

Upaya Memopulerkan Arsitektur Nusantara

Arsitektur nusantara juga merupakan bagian dari arsitektur dunia.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yudha Manggala P Putra
Rumah Gadang Gajah Maram di kawasan seribu rumah gadang, Solok Selatan, Suamtera Barat, Sabtu  (10/2).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Rumah Gadang Gajah Maram di kawasan seribu rumah gadang, Solok Selatan, Suamtera Barat, Sabtu (10/2).

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA -- Departemen Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menggelar seminar dan sarasehan arsitektur yang bertajuk "Peng-konsteks-an Arsitektur Nusantara". Para arsitek kenamaan Indonesia turut hadir sebagai panelis dalam acara ini.

Di antaranya adalah Gunawan Tjahjono, Popo Danes, Eko Agus Prawoto, Yori Antar, dan lainnya.  Agenda berskala nasional ini juga dihadiri ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Ahmad Djuhara, yang bertindak sebagai moderator seminar.

Guru Besar Departemen Arsitektur ITS, Josef Prijotomo berharap acara tersebut mampu mempopulerkan arsitektur nusantara. Apalagi, arsitektur nusantara memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi setara dengan arsitektur Eropa, Amerika, dan lainnya.

Menurutnya, hal tersebut tergantung pada sikap setiap orang dalam memandang kedudukan arsitektur nusantara itu sendiri. "Arsitektur nusantara tidak hanya kebanggaan bangsa Indonesia, namun juga merupakan bagian dari arsitektur dunia," kata pria kelahiran Malang tersebut dalam siaran persnya, Selasa (13/3).

Josef melanjutkan, dengan pesatnya kemajuan teknologi, pengetahuan mengenai arsitektur modern maupun arsitektur luar negeri begitu cepat hadir di Indonesia. Hal tersebut lah yang menurutnya mengakibatkan proses pendidikan arsitektur menjadi lebih terfokus ke desain yang justru kurang mencerminkan jati diri Indonesia.

Budiman Hendropurnomo, salah seorang panelis juga mengungkapkan, arsitektur modern kini telah menjadi tradisi di Indonesia. Bahkan, juga mulai menggeser kedudukan arsitektur asli Indonesia. "Sayangnya, kita terbuai arsitektur luar negeri hingga lupa hal hebat apa saja yang dimiliki Indonesia," kata Budiman.

Gunawan Tjahjono dari Universitas Indonesia juga memaparkan pemikirannya terhadap arsitektur nusantara. Menurutnya, pendidikan merupakan salah satu hal yang berperan penting dalam mengubah mindset bagi arsitek maupun calon arsitek nantinya.

"Diharapkan akan muncul pemikiran dan pandangan baru yang akan memberi sumbangan bagi hadirnya arsitektur Indonesia yang tidak meninggalkan karakter dan ciri khas dari Indonesia itu sendiri," ujar Gunawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement