Jumat 09 Mar 2018 09:36 WIB

STAI Minhajurrosyidin Jakarta Gelar Kuliah Umum

Umat Islam harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Rep: heri ruslan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ketua Umum Yayasan Ponpes Minhajurrosyidin Komjen Pol (purn) Dr Nurfaizi Suwandi (kiri) menyerahkan cendera mata kepada Guru Besar UIN Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru, Riau, Prof Dr Ahmad Mujahiddin (tengah) disaksikan oleh Ketua STAIMI Prof Dr Sudarsono.
Foto: heri ruslan/republika
Ketua Umum Yayasan Ponpes Minhajurrosyidin Komjen Pol (purn) Dr Nurfaizi Suwandi (kiri) menyerahkan cendera mata kepada Guru Besar UIN Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru, Riau, Prof Dr Ahmad Mujahiddin (tengah) disaksikan oleh Ketua STAIMI Prof Dr Sudarsono.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --  Guru Besar UIN Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru, Riau, Prof Dr Ahmad Mujahiddin mengatakan, Islam merupakan agama paripurna yang mampu menciptakan peradaban baru. Menurut dia, ada tiga simpul utama agar di era digital ini agar Islam kembali menjadi peradaban unggul seperti yang pernah dicapai di abad pertengahan.

"Simpulnya adalah pengembangan ilmu pengetahuan secara kritis, dinamis, sistematis, dan futuristik," ujar Prof Mujahidin saat menyampaikan kuliah umum bertajuk "Simpul-Simpul Peradaban Islam" di Sekolah Tinggi Agama Islam Minhajurrosyidin (STAIMI) Jakarta, Kamis (8/3). 

Kuliah umum yang dihadiri sekitar 250 mahasiswa STAIMI, santri PDF MIIBS, santri Ponpes Minhajurrosyidin dan beberapa STAI dan undangan itu menandai dimulainya perkuliahan semester genap STAIMI. Kuliah umum ini juga langsung dihadiri Ketua Umum Yayasan Ponpes Minhajurrosyidin Komjen Pol (purn) Dr Nurfaizi Suwandi, Ketua STAIMI Prof Dr Sudarsono,  serta Ketua Harian Yayasan Ponpes Minhajurrosyidin, KH M Asyari Akbar.

Prof Mujahiddin menambahkan, simpul utama kedua adalah  munculnya komunitas unggul dalam menegakkan agama Islam dalam berbagai aspek kehidupan. "Ketiga, terbentuknya puncak-puncak peradaban Islam yang unggul dan berdaya saing tinggi dengan orientasi dunia akhirat sebagai warisan terbaik bagi generasi mendatang," ungkapnya.

Dalam kuliah umum tersebut, pria yang meraih gelar guru besar di usia 34 tahun itu berbagi tips sukses studi di perguruan tinggi. Prof Mujahiddin mengatakan, ada tiga kunci agar mahasiswa bisa menuntaskan kuliah dengan nilai yang tinggi. Pertama, kata dia, mahasiswa harus menjauhi pacaran. Kedua, mahasiswa harus menjauhi rokok. Ketiga, rajin shalat malam.

Kuliah umum yang berlangsung selama tiga jam itu berlangsung menarik. Dalam sesi diskusi, para mahasiswa dan santri sangat antusias mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sangat kritis. Prof Mujahiddin memberi apresiasi kepada para mahasiswa dan santri yang berani bersikap kritis. Penulis 17 judul buku itu mengajak para santri dan mahasiswa untuk menghidupkan budaya literasi, dengan banyak membaca buku dan rajin menulis.

Ketua Umum Yayasan Ponpes Minhajurrosyidin Komjen Pol (purn) Dr Nurfaizi Suwandi dalam sambutannya menyatakan, Islam adalah agama Rahmatan Lil Alamin. Sehingga, kata dia, umat Islam harus menjadi khalifah di muka bumi ini dengan memakmurkan bumi dan menegakkan panji-panji Islam. "Untuk bisa menjalani peran tersebut, umat Islam harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi," kata mantan Dubes RI untuk Mesir itu.

Pada kesempatan yang sama, Ketua STAIMI Prof Dr Sudarsono mengatakan, kuliah umum tersebut bertujuan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang perkembangan peradaban Islam. Selain itu, kata dia, acara itu juga dapat meningkatkan rasa cinta terhadap Islam sebagai agama Rahmatan lil’alamiin.

"Kita sering diingatkan tentang jas merah (jangan melupakan sejarah), maka sebagai sekolah tinggi agama Islam, STAIMI mengajak kepada generasi muda untuk memahami sejarah bahwa Islam telah mampu menjadi fondasi peradaban Islam," ungkap Prof Sudarsono.

Ia mengajak generasi muda untuk memahami peradaban Islam yang mulia dan mengambil nilai-nilai positif untuk pembangunan bangsa dan negara Indonesia di masa yang akan datang.

STAIMI Jakarta yang berlokasi di Cipayung, Jakarta Timur itu menawarkan dua program studi yakni Ekonomi Syariah dan Hukum Keluarga Islam."Visi kami mempersiapkan Insan paripurna, berilmu tinggi, berakhlakul karimah, dan profesional religius," kata Prof Sudarsono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement