Rabu 14 Feb 2018 20:12 WIB

Ribuan Rektor akan Gelar Pertemuan Akbar di Makassar

Kegiatan ini sebagai wujud tanggungjawab akademisi dan cendikiawan

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Universitas Hasanudin
Foto: .
Universitas Hasanudin

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Forum Rektor Indonesia (FRI) akan menggelar Konvensi Kampus ke-XVIII dan Temu Tahunan Rektor Indonesia ke-20 tahun 2018 di Universitas Hasanuddin, Makasar pada 15-17 Februari 2017. Perhelatan akbar tahunan ini akan diikuti ribuan rektor dan pimpinan perguruan tinggi di Indonesia, baik rektor PTN maupun rektor PTS.

"Kita mengundangnya berdasarkan data Kemenristekdikti ada 4.500-an perguruan tinggi. Kita undang semua itu," ujar Ketua FRI, Prof Suyatno saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (14/2).

Kegiatan ini sebagai wujud tanggungjawab akademisi dan cendikiawan dalam mengawal eksistensi perjalanan bangsa untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia. Konvensi dan Temu Tahunan Rektor Indonesia kali ini mengakat tema "Memperkyat Karakter Bangsa dalam Era Disrupsi Peradaban".

"Ada beberapa topik yang akan dibahas, terkait dengan kepemimpinan, ekonomi, pendidikan dan segala macem. Nanti akan hasilkan rekomendasi untuk pemerintah," ucap Rektor Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) ini.

Sementara ini, para peserta yang telah melakukan registrasi ulang untuk mengikuti acara ini ada sekitar 600 orang lebih. Acara FRI rencananya akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo di Baruga A.P. Pettarani, Kampus UNHAS Makasar, pada Kamis (15/2) besok.

"Harapannya dengan presiden hadir masukan dan rekomendasi yang disampaikan FRI menjadi bahan kebijakan yqng dapat diimplementasikan dalam program pembangunan," katanya

Acara akan diawali dengan sambutan dan laporan Singkat Prof Suyatno dan akan dilanjutkan dengan Presiden Jokowi sebagai keynote speaker. Setelah acara pembukaan, kemudia akan dilanjutkan dengan diskusi panel dan sidang-sidang komisi.

Prof Suyatno mengatakan bahwa hasil kerja FRI pada tahun 2017 telah dibukukan untuk disampaikan kepada pemerintah sebagai bahan masukan dalam mengambil kebijakan pemerintah. Ia berharap kegiatan ini bisa berlangsung dengan lancar dan bisa memberikan masukan kepada pemerintah, baik secara langsung ataupun tidak langsung.

"Tujuan dan harapan konvensi FRI tahun ini FRI secara aktif dan proaktif memberikan masukan kepada pemerintah baik langsung melalui presiden maupun kepada para menteri terkait dengan hasil-hasil kajian FRI," kata Bendahara Umum Pumpinan Pusat Muhammadiyah ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement