Selasa 23 Jan 2018 16:30 WIB

Universitas Brawijaya Beri Penghargaan untuk Palestina

Sekitar 10 warga Palestina akan memperoleh beasiswa S2 dan S3 di UB.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Universitas Brawijaya
Foto: panoramio.com
Universitas Brawijaya

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Brawijaya (UB) Malang akan memberikan penghargaan khusus bagi masyarakat Palestina. Penghargaan ini merupakan bagian dari program "Munir's Peace Human Right Award" UB yang saat ini mulai dilaksanakan.

Wakil Rektor (Warek) IV UB, Mohammad Sasmito Djati menerangkan, sekitar 10-an warga Palestina akan memperoleh beasiswa pendidikan strata dua (S2) maupun tiga (S3) di UB. Dari sejumlah jurusan, Sasmito menyebutkan, hanya beberapa bidang yang menyediakan program beasiswa ini. Dalam hal ini setidaknya bidang pemerintahan dan teknologi dapat menjadi pilihan mereka untuk studi di UB.

 

Tak hanya pendidikan, biaya hidup mereka termasuk keluarga yang dibawa juga akan ditanggung UB. "Dan itu semua dari anggaran kami yang saat ini masih dihitung besarannya," kata Sasmito saat kegiatan media gathering di Gedung Rektorat UB Malang, Selasa (23/1).

 

Adapun mengenai target mahasiswa, Sasmito mengungkapkan, akan memprioritaskan para pegawai negeri di Palestina terlebih dahulu. Alasannya, dia melanjutkan, mereka lebih terikat dengan dengan pemerintahan Palestina dibandingkan warga sipil. Dengan demikian, mereka diharapkan setelah lulus dapat kembali ke negerinya sendiri.

 

"Kalau pegawai negeri pasti balik lagi ke negaranya. Kan, banyak warga Palestina kalau ke luar negeri mereka lari dan tidak balik lagi. Dan kita tidak mau membiayai pendidikan seseorang yang ilmunya nanti malah buat menangani Amerika," ujar Sasmito.

 

Hingga saat ini, Sasmito mengungkapkan, pihaknya menyiapkan sistem seleksi yang akan diterapkan. Kedutaan Indonesia di Yordania pun sudah diajak kerjasama untuk membantu proses penyeleksian nanti. Hal yang pasti, rektor UB akan langsung ke lokasi untuk memberikan penghargaan itu secara langsung.

 

"Dan informasi ini sudah didengar oleh menteri keuangan hingga bapak presiden," kata dia.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement