REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Prodi Farmasi Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta menggelar sosialisasi penanganan penyakit strok, hipertensi, dan dampingan berhenti merokok. Kegiatan ini menggandeng University Rhode Island (URI) Amerika Serikat.
Kerja sama yang diberi nama J-Term ini dilaksanakan di kampus UII, tiga puskesmas, dan desa-desa binaan UII. Ketua Prodi Farmasi FMIPA UII, Pinus Jumaryatno, mengatakan ada sembilan mahasiswa dan satu dosen URI yang turut serta dalam program tersebut.
Ia menerangkan, mereka mendampingi 10 mahasiswa UII dan sejumlah dosen FMIPA UII melakukan sosialisasi di puskemas dan desa binaan. Pinus menuturkan, mahasiswa-mahasiswa URI berasal dari Prodi Farmasi, Biologi, Keperawatan, dan satu dosen pakar penyakit strok.
"Sosialisasi dilakukan di Puskemas Ngemplak I dan II, Pusekemas Mlati II, dan di dua desa binaan UII," kata Pinus, Sabtu (13/1).
Pinus menjelaskan, sosialisasi ketiga materi ini dipilih karena ada kaitan satu sama lain. Sebab, ia menekankan, kebiasaan merokok dan hipertensi merupakan dua hal yang mempengaruhi munculnya penyakit strok. Sedangkan, lanjut Pinus, penyakit strok ini bisa diderita semua lapisan ekonomi masyarakat.
Karenanya, ia berharap, kerja sama itu dapat menelurkan panduan sosialisasi penanganan strok, hipertensi, dan berhenti merokok. "Dalam sosialisasi ini masyarakat diajarkan tentang mengenali gejala strok, penanganan awal dan pencegahannya sebab selama ini strok menjadi silent killer bagi masyarakat," ujar Pinus.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, warga lapisan bawah (miskin) memiliki prevalensi penyakit strok lebih tinggi dibandingkan masyarakat menengah dan atas. Bila ini dibiarkan, tentu akan membebani upaya-upaya peningkatan kesejahteraan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
