Rabu 20 Dec 2017 07:53 WIB

Mahasiswa UIN Ar-Raniry Diharapkan Bendung Paham Radikalisme

 Wakil Rektor III Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Prof  Dr  Syamsul Rijal MAg.
Foto: Dok UIN Ar-Raniry
Wakil Rektor III Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Prof Dr Syamsul Rijal MAg.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Wakil Rektor III Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Prof  Dr  Syamsul Rijal MAg mengajak mahasiswa UIN Ar-Raniry memperkuat kemampuan soft skill dalam rangka memperkuat kapasitas diri. Dengan cara demikian, diharapkan mereka dapat membentengi diri dari ajaran-ajaran radikalisme yang berkembang deras dewasa ini.

Hal tersebut disampaikannya saat mengisi studium general (kuliah umum) dengan tema “Kepemimpinan Mahasiswa dalam Membendung Radikalisme di Kalangan Kampus” yang  diselenggarakan oleh  Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK)UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Selasa (19/12).

Kuliah umum itudihadiri oleh seratusan mahasiswa.  “Ajaran radikal mudah diterima oleh generasi muda yang tidak memiliki kemampuan soft skill. Jadi mahasiswa jangan hanya membekali diri dengan kemampuan hard skill. Tapi perkuat soft skill nya juga yang lebih penting,” ujar Prof Syamsul Rijal dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (19/12).

Ia juga menambahkan, mahasiswa harus mampu memadukan antara hard skill dengan soft skill, seperti dapat mengendalikan emosi dalam diri,  dapat menerima nasehat orang lain, mampu memanajemen waktu, dan selalu berpikir positif dan sebagainya.

Dalam paparannya, Prof Syamsul juga mengharapkan agar mahasiswa dan mahasiswi UIN Ar-Raniry dapat menjadi pelopor anti radikalisme dengan cara berdiri pada posisinya sebagai pelopor perubahan.

Selain itu, ia juga mengharapkan agar mahasiswa UIN Ar-Raniry dapat membiasakan diri memberikan solusi saat menyampaikan kritikan.

“Kalau Anda mengkritisi kebijakan tanpa solusi, itu artinya ada karakter radikal dalam diri anda. Dan kalau sebagai mahasiswa Anda mampu memberikan solusi,“ ujar Prof Syamsul.

Sebelumnya, Dekan FDK UIN Ar-Raniry, Dr Kusmawati Hatta saat menyampaikan sambutan mengharapkan agar mahasiswa UIN Ar-Raniry tidak hanya mementingkan kegiatan ekstrakurikuler, namun juga seharusnya juga fokus pada kegiatan intrakurikuler.

“Paham-paham radikal ini sangat membahayakan. Maka dosen dan mahasiswa harus berjuang bersama untuk membendungnya. Baik dengan cara membentengi diri sendiri maupun dengan bekerja sama dengan orang lain,“ ujarnya.

Kusmawati juga mengharapkan agar alumnus FDK UIN Ar-Raniry kelak dapat menjadi da’i dan da’iyah di masyarakat. Selain itu, dalam sambutannya, ia juga menyorot kegiatan-kegiatan yang dikerjakan pada  malam hari. Menurutnya, hal tersebut  sangat berpotensi terjadi penyelewengan.

 “Kuliah kerja malam ini tidak dibenarkan. Ini radikal model lain yang harus dilarang,“ ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement