Ahad 03 Dec 2017 06:59 WIB

Kelas Akuntansi dan Keuangan Syariah di CCCU Inggris

Murniati Mukhlisin
Foto: istimewa
Murniati Mukhlisin

REPUBLIKA.CO.ID, INGGRIS -- STEI Tazkia menerima undangan untuk mengadakan kelas akuntansi dan keuangan syariah di Christ Church Canterbury University, Inggris.

Muhammad Syafii Antonio, Murniati Mukhlisin dan Kholifah Khusairi mewakili STEI Tazkia kali ini. Syafii Antonio bicara mengenai “Shariah Finance from inter-Religion Perspectives” sedangkan Murniati membongkar topik “The Role of Accounting and Poverty Eradication”.

Tahun lalu, Murniati juga diundang untuk memandu kelas “Islamic Accounting and Finance in The Global World” yang cukup menimbulkan antusias para mahasiswa yang rata-rata non-Muslim ini untuk belajar lebih dalam lagi.

Dalam kesempatan itu kedua belah pihak telah menyetujui kerja sama antara lain untuk mengadakan pertukaran dosen secara regular, kerja sama riset dan pengadaan hibah penelitian dan pengalaman praktik kerja nyata di masing-masing negara.

Menurut Wim van Vuuren, Faculty Director for International Development, saat ini, Christ Church merencanakan untuk mengirim beberapa mahasiswa yang akan mengadakan  praktik kerja nyata di kampung keuangan mikro syariah binaan STEI Tazkia.

Menurut Murniati yang sekarang menjabat sebagai Ketua STEI Tazkia, bahwa tahun depan Tazkia akan mengadakan trip ke Inggris yang salah satu tuan rumahnya adalah Christ Church. Adapun mengapa kampus ini dipilih, Murniati menyampaikan, bahwa saatnya Kampus Islam berda’wah di kampus yang bernuansa Kristiani.

"Ini bahwa sesungguhnya Islam membawa rahmat bagi seluruh alam semesta (rahmatan lil ‘alamin). Termasuk salah satunya, rahmat melalui bidang ekonomi, akuntansi dan keuangan syariah," ujarnya dalam keterangannya yang dikirim kepada Republika.co.id, Ahad (3/12).

Banyak manfaat yang telah dirasakan oleh kaum Non-Muslim dari kegiatan kaum Muslim saat ini. Syafii menjelaskan, bahwa urusan jamaah umrah yang bisa mencapai 40 juta orang dan jamaah haji 5 juta orang pertahun melibatkan jutaan dolar perputaran ekonomi. Belum lagi penerbitan sukuk negara dan kegiatan bank syariah saat yang menerima siapa saja untuk bertransaksi dengannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement