Sabtu 25 Nov 2017 18:54 WIB

Lulusan UMM Diharapkan Siap Hadapi Revolusi Industri Keempat

Rep: Christiyaningsih/ Red: Hazliansyah
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjawab pertanyaan wartawan usai menghadap Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/11).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjawab pertanyaan wartawan usai menghadap Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kehadiran Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada perhelatan Wisuda Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ke-86, Sabtu (25/11) di UMM Dome, menjadi motivasi berharga bagi 1.406 wisudawan-wisudawati yang akan memasuki dunia industri. Apalagi, menurut Airlangga, Indonesia tengah menyongsong revolusi industri keempat.

Dalam kaitan ini Airlangga menyinggung salah satu prestasi yang baru-baru ini diraih UMM. Yakni keberhasilan Tim Robot UMM menjuarai kontes robot internasional pada Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest (TCFFHRC) di Amerika Serikat.

Ia berpendapat, prestasi itu merupakan modal penting UMM memasuki revolusi industri keempat tersebut. Revolusi yang ditandainya dengan fenomena di mana internet menjadi bagian integral dari proses industri.

"Prestasi ini adalah langkah awal. Saya berharap UMM dapat menjadikan prestasi ini sebagai fondasi dibangunnya pusat inovasi robotik. Karena revolusi industri keempat ini sangat erat kaitannya dengan otomatisasi," tutur Airlangga, Sabtu.

Peraih Australian Alumni Award for Entrepreneurship pada 2009 ini mengatakan, dalam upaya menghadapi revolusi industri keempat, Indonesia dalam proporsi ekonominya dapat dikategorikan sebagai negara industri. Karena, sektor industri Indonesia adalah penyumbang terbesar bagi perekonomian.

Lebih dari 20 persen ekonomi Indonesia berasal dari sektor Industri. Dengan kontribusi tersebut, Indonesia telah masuk dalam 10 besar dunia. Sejajar dengan Brasil dan Inggris serta lebih besar dari Rusia.

"Bahkan, bila kita mengacu kepada presentase saja, maka Indonesia berada di atas Amerika," tegasnya.

Sementara Rektor UMM Fauzan berharap, kehadiran Menteri Perindustrian dapat menginspirasi lulusan UMM agar bisa bersaing di pasar industri nasional dan global. Fauzan juga berharap, jika nantinya mereka sukses agar tak lupa pada UMM.

"Ke Bangkalan membeli teri, tinggal ikan wader cukup dipepes. Selamat jalan wisudawan wisudawati, jangan lupa almamater kalau sudah sukses," kata Fauzan sembari berpantun.

Dalam gelaran wisuda ini juga dilakukan penandatangan memorandum of understanding (MoU) antara UMM dengan Mate-Care Co., Ltd., asosiasi rumah sakit yang berpusat di Jepang.

Melalui MoU ini, Mate-Care akan memberdayakan lulusan keperawatan UMM di rumah sakit lansia di Jepang. Selain itu, juga dilakukan penyerahan sertifikasi akreditasi dariKepala Badan Sertifikasi Nasional Bambang Prasetya serta Koordinator Kopertis Wilayah VII Suprapto DEA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement