Sabtu 11 Nov 2017 22:19 WIB

Menristekdikti Ingatkan Kampus Agar Berinovasi

Menristekdikti Mohammad Nasir.
Foto: Antara/Adiwinata Solihin
Menristekdikti Mohammad Nasir.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengingatkan sejumlah perguruan tinggi untuk meningkatkan inkubasi inovasi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat daripada memperluas ruang kelas. "Bangunlah tempat untuk inkubasi, daripada memperluas ruang kelas untuk kuliah saja," kata Nasir di Yogyakarta, Sabtu.

Dia mengatakan sudah seharusnya kampus-kampus di daerah fokus mengembangkan inovasi yang nantinya bisa dipakai untuk industri dan masyarakat. Dengan begitu, inovasi yang menghasilkan penemuan terapan sekaligus bisa dikapitalisasi. Jika sudah begitu, inovasi akan terus ada karena mendapatkan pembiayaan dari kapitalisasi tersebut.

Kapitalisasi inovasi, kata dia, bisa mendorong inovasi terus tumbuh karena memiliki nilai ekonomi yang menguntungkan sekaligus memberi manfaat bagi masyarakat.

Menristekdikti mencontohkan negara maju seperti Singapura mampu mendorong agar kampus bisa berkontribusi bagi masyarakat. Di negeri itu kampus dapat menjadi inkubasi inovasi seperti melakukan pendampingan kewirausahaan ataupun untuk inovasi-inovasi lainnya. Dengan begitu, inovasi terus tumbuh karena bermanfaat untuk masyarakat sekaligus menguntungkan.

Sementara itu, Ketua Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri-Kopertis Jawa Tengah dan DIY Fathur Rokhman mengatakan pengembangan inkubasi inovasi di kampus memang merupakan hal yang penting meski program itu belum masif dilakukan di banyak kampus terutama di Jateng dan DIY.

Inkubasi inovasi, kata dia, harus segera diperbanyak di universitas sehingga bisa menciptakan riset dan inovasi yang bisa diterapkan dan dikapitalisasi. Dalam upaya itu, perlu sinergi lintas pihak utamanya dari universitas dan dunia industri.

"Inovasi dari kampus bisa dimanfaatkan untuk industri dengan menghasilkan prototype yang dikolaborasikan dengan dunia industri sehingga memiliki dampak dan nilai ekonomis. Dengan begitu, inovasi tidak sekedar jadi kajian saja tapi diterapkan dan baik untuk pendapatan perguruan tinggi dan masyarakat sehingga memberi nilai tambah. Jadi hasil riset dan inovasi perguruan tinggi bisa terasa dampaknya," kata dia.

Menurut Fathur, sejumlah kampus di Jateng dan DIY sudah mulai merintis inkubasi inovasi seperti di UGM, Undip dan Unnes.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement