Kamis 16 Mar 2017 17:35 WIB

UGM Target Cetak 800 Wirausahawan per Tahun

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Yudha Manggala P Putra
UGM
Foto: ugm.ac.id
UGM

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) menargetkan 10 persen mahasiswanya menjadi wirausahawan. Kepala Subdit Pengembangan Karakter dan Mahasiswa Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) UGM, Gagak Doni Prasetya menuturkan, angka tersebut berasal dari setiap angkatan, yang rata-rata berjumlah delapan ribu orang setiap tahun.

“Ya kalau digenapkan sekitar 800 wirausahawan per tahun per angkatan,” katanya pada Republika.co.id, Kamis (16/3). Menurut Gagak jumlah tersebut mesti dipenuhi sebagai salah satu target akreditasi institusi. Namun demikian saat ini yang mampu terealisasi hanya sekitar 600 sampai 700 wirausahawan per tahun.

Guna merealisasikan target tersebut, UGM pun menyelenggarakan berbagai program kewirausahaan. Adapun program yang diawasi langsung oleh Ditmawa adalah Program Mahawiswa Wirausaha (PMW) dan Koperasi mahasiswa (Kopma). Selama ini, kata Gagak, rata-rata peserta PMW per angkatan berjumlah 100 sampai 150 orang. Sedangkan tahun lalu, program tersebut diikuti oleh 42 kelompok mahasiswa.

Mereka berasal dari berbagai program studi. Di mana produk dan jenis usaha yang dihasilkan juga belum tentu linear dengan program studi yang mereka ambil. PMW sendiri merupakan program yang diperuntukkan bagi mahasiswa tingkat satu dan dua. Dengan harapan, setelah mengikuti pembinaan, pada tingkat tiga dan empat usaha mereka sudah bisa berjalan stabil.

Di luar itu, Ditmawa UGM juga mendampingi program PKM-Kewirausahaan. Namun program ini lebih bersifat insidental. Di mana para mahasiswa yang memiliki ide kreatif mengajukan proposal untuk didanai oleh Direktorat Pendidikan tinggi (Dikti).

“Tapi program kewirausahaan di luar Ditmawa jauh lebih banyak. Misalnya Wirausahawan Mandiri,” kata Gagak. Ia mengatakan, saat ini banyak mitra UGM dari berbagai perusahaan yang telah menjalin kerja sama untuk mengembangkan program kewirausahaan di kampus. Di sisi lain, banyak juga fakultas yang sudah memiliki program kewirausahaan sendiri.

Ditambah UGM memiliki lembaga khusus pengembangan bisnis yang terbuka bagi civitas akademika maupun umum, yakni Direktorat Pengembangan Usaha dan Ikubasi Bisnis. Di mana melalui lembaga ini UGM berperan mempertemukan para pemilik inovasi produk dengan industri.

Meski demikian, saat ini UGM belum bisa menargetkan berapa jumlah alumninya yang diharuskan menjadi wirausahawan. Pasalnya masa tumbuh kerja mahasiswa UGM cukup pendek. Sebab para alumni UGM relatif mudah diserap oleh dunia kerja.  “Yang penting bagi adalah menanamkan karakter kewirausahaan agar alumni berani memulai usaha,” kata Gagak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement