Rabu 28 Dec 2016 17:33 WIB

Menkeu Resmikan Tax Center UMM

Kunjungan Menkeu Sri Mulyani Indrawati ke UMM.
Foto: Dokumen
Kunjungan Menkeu Sri Mulyani Indrawati ke UMM.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG – Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati, meresmikan fasilitas Tax Center Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) serta Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) UMM,  Rabu (28/12). Bagi Sri Mulyani, kedua unit itu akan sangat efektif sebagai media belajar mahasiswa UMM agar ke depannya bisa memajukan sektor keuangan Indonesia.

Tax Center UMM ini secara praktis aktivitasnya telah berjalan sejak 2013. Tax Center UMM berdiri atas kerja sama Direktorat Jenderal Pajak Republik Indonesia dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMM. 

Sarana tersebut dapat melayani pembuatan NPWP, pembayaran pajak, maupun konsultasi perpajakan. Mahasiswa UMM juga sangat diuntungkan karena dapat mempelajari perpajakan secara lebih mendalam melalui literatur dan riset perpajakan, latihan simulasi, hingga tingkatan yang lebih tinggi seperti brevet.

Selain meresmikan Tax Center dan BEI UMM, kehadiran Sri Mulyani juga sekaligus  memberi kuliah tamu bertajuk ‘Tax Amnesty dan Strategi Penguatan Ekonomi Indonesia 2017’ di hall UMM Dome. 

Pada sesi kuliah tamu, Sri mengungkap ketimpangan ekonomi di Indonesia yang menurutnya terus meningkat. Hal ini, kata dia, terakumulasi dari beberapa hal, yakni risiko ekonomi dalam negeri, inovasi yang rendah, kapasitas produksi terbatas, kesenjangan antara infrastruktur, teknologi, dan keterampilan masyarakat, serta pasar keuangan yang dangkal. 

“Akibatnya, produktivitas dan daya saing menjadi rendah, serta kemiskinan dan ketimpangan justru meningkat,” kata Sri, dalam siaran pers.

Berlawanan dengan hal tersebut, kata Sri, pertumbuhan ekonomi Indonesia justru membaik. Pada rentang waktu 2006 hingga 2015, Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 5,7 persen. Hal ini berarti peningkatan Indonesia menempati urutan ketiga setelah India dan Tiongkok. 

Untuk itu, ia menekankan pada UMM, demi meningkatkan pertumbuhan ini, ke depan, tantangan besar yang dihadapi ialah peningkatan pendidikan, kemampuan, dan keterampilan sumber daya manusia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement