Rabu 27 Jul 2016 06:20 WIB

UI Gelar Konferensi Internasional Secara Maraton

Universitas Indonesia
Foto: asianranking.com
Universitas Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Indonesia menggelar 24 konferensi internasional secara maraton dalam enam bulan terakhir 2016. Perhelatan ilmiah ini bertujuan untuk memacu pengembangan budaya riset dan inovasi, terutama dari dalam kampus UI sendiri.

Wakil Rektor III UI Bidang Riset dan Inovasi, Prof. Dr. rer. nat. Rosari Saleh, mengatakan konferensi internasional menjadi wadah bagi para peneliti UI untuk menjalin komunikasi. Baik dengan para peneliti mauupn peer-group dari berbagai institusi pendidikan dan riset di Indonesia dan negara-negara lain.

"Konferensi internasional adalah ajang komunikasi, berbagi pengalaman, pemutakhiran pandangan, dan pengetahuan tentang hasil-hasil riset terkini dari para pelaku riset sebidang dari seluruh dunia," ujar Rosari kepada wartawan seperti dikutip dari keterangan pers diterima Republika.co.id, Selasa (26/7).

Rosari menyatakan setiap fakultas di UI diberi kesempatan yang sama untuk mengadakan konferensi internasional sesuai dengan bidang riset yang menjadi unggulannya.

UI menggelar konferensi internasional keduanya di Tanjung Benoa, Bali (26-27 Juli 2016) bertema International Symposium on Current Progress in Functional Materials (ISCPFM). Sekitar 100 peneliti terlibat dalam simposium riset dasar untuk menjawab tantangan bangsa akan kebutuhan untuk aplikasi energi, lingkungan, dan kesehatan.

Dengan enam profesor pembicara kunci dari The Kansas University, Amerika Serikat, Shanghai Jaio Tong University, China Kyoto University dan Keio University, Jepang dan The Aberdeen Univeristy, UK.

Rosari mengungkapkan tema-tema besar yang diusung dalam konferensi internasional mengacu pada bidang riset unggulan dari suatu fakultas atau gabungan beberapa fakultas. "Tema juga dapat memperkenalkan hal baru atau riset baru yang menjadi trend di dunia," katanya.

Tema-tema yang diusung dalam konferensi international tahun ini oleh UI untuk bidang biomedical engineering adalah drug development and delivery, tissue and stem cell engineering, medical treatment technology. Tema untuk bidang ICT adalah big data and information security serta advanced computer science and information system. Bidang ilmu sosial dan humaniora mengangkat tema tentang human right, new imagination in language, dan literatures and art

Saat ini, menurut Rosari, UI memiliki sekitar 2000 dosen. Sebanyak 500 di antaranya merupakan peneliti aktif yang memiliki reputasi diakui oleh dunia internasional. "Namun itu bukan berarti bahwa tiga perempat peneliti UI tidak aktif sebagai peneliti. Mereka aktif juga tapi hasil-hasil risetnya belum diketahui peneliti lain yang sebidang di tingkat internasional karena hasil-hasilnya belum dipublikasikan dalam media yang diindeks oleh lembaga pengindeks internasional," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement