Sabtu 30 Apr 2016 19:02 WIB

Pendidikan Vokasi Hasilkan SDM Inovatif dan Berdaya Saing Tinggi

Para peserta pertemuan Badan Koordinasi Kerja Sama Politeknik Negeri se-Indonesia berfoto bersama. Kegiatan tersebut digelar di Bandung, Jawa Barat, 28 April sampai dengan 1 Mei 2016.
Foto: Dok Polimedia
Para peserta pertemuan Badan Koordinasi Kerja Sama Politeknik Negeri se-Indonesia berfoto bersama. Kegiatan tersebut digelar di Bandung, Jawa Barat, 28 April sampai dengan 1 Mei 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Indonesia memiliki kekayaan sumber daya manusia yang luar biasa jumlahnya. Namun sumber daya manusia yang berkualitas hanya dihasilkan melalui proses pendidikan yang kreatif, inovatif, dan mengedepankan akhlak mulia.

 

Hal tersebut mengemuka  dalam pertemuan Badan Koordinasi Kerja Sama Politeknik Negeri se-Indonesia. Kegiatan tersebut digelar  di Bandung, Jawa Barat, 28 April sampai dengan 1 Mei 2016.

 

Ketua Forum Direktur Politeknik Negeri  Prof Isa Setyasah  Toha PhD mengatakan pendidikan vokasi merupakan solusi dalam menghasilkan sumber daya manusia yang siap kerja. “Lulusan  pendidikan vokasi mampu bersaing dengan lulusan pendidikan lainnya,” ujar Prof Isa.

Hal senada diungkapkan Direktur Politeknik Bandung (Polban)  Dr Rahmad Imbang. “Pada era global pendidikan vokasi sangat tepat untuk mempersiapkan  sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing tinggi,” ujar Rahmad.

 

Direktur Pembelajaran Ditjen  Belmawa, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Dr Ir Paristiyanti Nurwardani mengatakan bahwa kualitas pendidikan vokasi akan memberikan layanan yang terbaik untuk anak bangsa Indonesia.

Menurutnya, lulusan pendidikan vokasi memiliki keunggulan baik dari keunggulan, keterampilan maupun pengalaman bekerja (magang) di Industri yang lebih banyak. ”Pemerintah selalu mendorong pendidikan vokasi untuk lebih banyak dan maju lagi,” ujar Paristiyanti.

Ditambahkannya, Presiden Jokowi pada rangkaian kunjungan ke Eropa beberapa minggu lalu, mengatakan akan dilakukan kerja sama pendidikan vokasi dengan lemaga pendidikan di Jerman. Kerja sama pendidikan itu menyangkut  beberapa bidang, yaitu teknik industri, kelistrikan, power plant, industri tekstil, kemaritiman, dan lainnya.

 

Ketua Badan Koordinasi Kerja Sama Politeknik Se-Indonesia Misbah Fikrianto mengatakan kebutuhan akan pendidikan vokasi sangat besar. Hal itu  karena masyarakat mengharapkan putra putri bangsa Indonesia memiliki skill dan daya saing yang tinggi.

“Politeknik dengan Politeknik lainnya harus bekerja sama dan berkomitmen untuk terus mengembangkan pendidikan vokasi yang berkualitas,” tegas Misbah Fikrianto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement