Kamis 28 Jan 2016 17:15 WIB

420 Rektor akan Bahas Radikalisme dan LGBT

Rep: Yulianingsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi kelompok LGBT
Foto: EPA/Ritchie B. Tongo
Ilustrasi kelompok LGBT

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 420 rektor dari seluruh Indonesia akan berkumpul di Yogyakarta dalam Konferensi Nasional Forum Rektor Indonesia 2016, Jumat (29/1). Konferensi sendiri akan berlangsung hingga 31 Januari 2016 mendatang di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

"420 rektor dari perguruan tinggi negeri dan swasta ini akan dibagi dalam empat komisi, salah satunya komisi pendidikan karakter," ujar ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) yang juga Rektor UNY, Rachmat Wahab, Kamis (28/1).

Konferensi FRI sendiri akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo. Salah satu hal yang akan dibahas di komisi ini adalah tentang kelompok radikal dan aliran sesat yang diindikasikan sudah masuk ke kampus, termasuk kelompok LGBT.

"Hal ini akan mendapat perhatian tersendiri karena diindikasikan sudah masuk ke kampus. Yang pasti LGBT merupakan perilaku menyimpang sehingga tugas kampus untuk ikut meluruskan," katanya.

Terkait paham atau aliran sesat yang dibahas, menurut Rachmat, adalah kelompok Gafatar yang belum lama ini menjadi pembahasan umum. Bahkan, banyak masyarakat yang hilang karena ikut kelompok ini.

Konferensi FRI tahun ini mengambil tema umum revolusi mental untuk memperkokoh karakter bangsa. Selain komisi pendidikan karakter, rektor-rektor ini juga akan terbagi dalam komisi tentang GBHN, menjadikan Indonesia poros maritim dunia, dan hilirisasi riset dan kemitraan dengan duia usaha dan industri.

Selain Presiden Joko Widodo, Menristekdikti Mohammad Nasir juga dijadwalkan menjadi pembicara dalam konferensi ini. Selain itu, juga ada Sri Sultan Hamengku Buwono X, KH Hasyim Muzadi, dan Ahmad Syafii Maarif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement