Senin 02 Sep 2013 20:00 WIB

'Mahasiswa Harus Berkontribusi Memecahkan Permasalahan Bangsa'

Rep: Heri Purwata/ Red: Djibril Muhammad
UII
UII

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Mahasiswa harus bisa berkontribusi untuk menelorkan ide untuk memecahkan berbagai persoalan kebangsaan. Di antaranya, masalah korupsi yang semakin massif.

Demikian ditandaskan Rektor UII Yogyakarta, Edy Suandi Hamid pada kuliah perdana di Auditorium Kahar Mudzakkir Kampus UII Terpadu, Senin (2/9). Tahun Akademik 2013/2014, UII menerima sebanyak 5.034 mahasiswa baru yang diseleksi dari 22.453 orang pendaftar.

Dijelaskan Edy, berdasarkan data Transparansi Internasional Indonesia (TII), Indonesia berada di urutan 118 negara terkorup. Posisi Indonesia berada di bawah Thailand yang menempati posisi 88, dan Filipina di urutan 108.

Selain masalah korupsi, Edy melanjutkan, Indonesia juga dihadapkan pada permasalahan kemiskinan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2013, ada sebanyak 28,07 juta orang miskin atau 11,37 persen dari total penduduk Indonesia.

"Potret sosial ini harus direspon oleh saudara yang saat ini berstatus mahasiswa. Masa kuliah merupakan saat yang tepat untuk melatih kemampuan dalam mengemukakan pikiran, menganalisa perkembangan, dan memberikan solusi," kata Edy.

Mahasiswa, kata Edy, harus bisa menanamkan diri bahwa dirinya menjadi penentu masa depan kehidupan negeri ini. "Bukan hanya sebagai buih yang hanya terhempas ke mana gelombang membawanya. Atau hanya sebagai penonton dan penikmat dari sebuah perubahan," tutur Edy.

Pendaftar calon mahasiswa UII tahun ini ada 22.453. Sedang tahun akademik sebelumnya, 13.525 (2011/2012), dan 17.725 (2012/2013). "Peningkatan jumlah pendaftar tidak selalu berbanding lurus dengan peningkatan kualitas," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement