Rabu 22 May 2013 12:20 WIB

UAD Kirim Alumni Mengajar di Sekolah Thailand

Rep: Yulianingsih / Red: Djibril Muhammad
Kampus Universitas Ahmad Dahlan
Foto: .
Kampus Universitas Ahmad Dahlan

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengirimkan para alumninya untuk mengajar di sekolah-sekolah di Thailand Selatan.

Untuk gelombang pertama, UAD mengirimkan sembilan alumninya ke beberapa sekolah di Thailand tersebut. Sembilan alumni UAD tersebut dilepas untuk berangkat ke negara itu, Rabu (22/5).

Kesembilan alumni UAD tersebut adalah Fitri Nurul Hikayat, Dwi Puji Lestari, Atika Rahmi Nainggolan, Islakhul Fatayati, Nindyah Pratiwi, Anis Asriati, Fitri Nuryani, Islahuddin, dan Somanudin.

Para alumni UAD ini akan dikirim ke beberapa sekolah Thailand antara lain, Songserm Sasana Vittaya Foundation School, Islam Suksa School, Jariyatham School, dan Tayawittaya School.

"Mereka akan mengajar dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Menengah," ujar Wakil Rektor III UAD, Abdul Fadhil.

Menurutnya, mereka akan mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris di sekolah-sekolah Thailand tersebut. Diakuinya, permintaan sekolah di Thailand Selatan terhadap alumni UAD sangat tinggi.

"Program ini selama setahun. Semoga bisa memberi manfaat bagi alumni untuk pengalaman bekerja karena akan menjadi satu pengalaman positif bagi mereka," katanya.

Dikatakannya, Thailand Selatan berpenduduk mayoritas muslim. "Kita sendiri ada kerjasama program beasiswa dengan lembaga sana. Sudah ada dua beasiswa anak Thailand di UAD," katanya menambahkan.

Pada tahun ini, kata dia, diharapkan ada 200 mahasiswa dari Thailand  yang bisa diterima di Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Indonesia termasuk UAD.

Sementara Staf Kantor Urusan Internasional (KUI) UAD, Intan Rawit Sapanti mengatakan, permintaan terhadap alumni UAD untuk mengajar juga datang dari beberapa negara lain selain Thailand. Sebelumnya, telah ada dua alumni UAD yang mengajar di Foundation

Saengtham Wittaya Trang School, Thailand Selatan dan Yasuli Bindulem yang juga mengajar di satu sekolah di sana. "Kita juga sudah mengirimkan beberapa pengajar juga ke China sejak 2009," ujarnya. Ke depan, kata dia, pihaknya akan terus mengembangkan sayap kerjasama untuk peluang pengiriman alumni ke negara lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement