REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG - Solidaritas Wartawan Pendidikan Bandung, menyatakan akan memboikot segala pemberitaan tentang Univeristas Pendidikan Indonesia (UPI) terkait aksi pengusiran tiga orang wartawan oleh salah seorang guru besarnya.
"Selama UPI tidak meminta maaf, wartawan akan melancarkan aksi boikot pemberitaan terkait kampus bagi para calon guru tersebut," kata Koordinator Solidaritas Wartawan Pendidikan Bandung, Anwar Siswadi, Jumat (21/1).
Keputusan untuk memboikot segala pemberitaan tentang UPI Bandung dilakukan setelah pertemuan puluhan wartawan dengan pihak rektorat UPI tidak membuahkan kesepakatan. Wartawan meminta guru besar UPI Bandung yang melakukan pengusiran terhadap wartawan, Abin Syamsuddin Makmun, agar menyampaikan langsung permohonan maafnya kepada tiga wartawan yang telah diusirnya.
Menurut Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kemitraan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof Dr Dadang Sunendar M Hum, Abin Syamsudin Makmum sedang berada di luar kampus UPI sehingga tidak bisa hadir dalam pertemuan tersebut. "Tadi kami telah menelepon yang bersangkutan (Guru Besar UPI Abin Syamsuddin Makmun) karena sedang tidak berada di sini," kata Dadang Sunendar.
Dalam pertemuan tersebut, UPI Bandung juga enggan menyampaikan permintaan maafnya kepada wartawan terkait insiden pengusiran tiga orang wartawan Bandung oleh salah satu guru besarnya. "Kami sangat menyayangkan atas peristiwa tersebut," kata Dadang Sunendar. "Jujur kami sangat kaget dengan kejadian kemarin. Terlebih, sekarang ada aksi seperti ini (demonstrasi) dari teman-teman wartawan."
Ikuti Whatsapp Channel Republika
