Jumat 15 Oct 2010 03:30 WIB

Unila Telurkan Lagi Dua Guru Besar Pertanian

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Endro Yuwanto
Irigasi pertanian, ilustrasi
Irigasi pertanian, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG--Universitas Lampung (Unila) menelurkan lagi dua guru besar bidang pertanian, Fakultas Pertanian. Mereka adalah Prof Dr Ir Nanik Sriyani MSc (bidang Pengelolaan Gulma dan Herbisida) dan Prof Dr Ir Sri Yusnaini MSi (bidang Ilmu Biologi Tanah).

Pengukuhan dilakukan Rektor Unila Prof Dr Ir Sugeng P Harianto MSc, di Gedung Serba Guna Unila pada Rapat Senat Luar Biasa, Kamis (14/10).

Pada pidato ilmiahnya, yang berjudul "Pengelolaan Gulma dan Herbisida untuk Meningkatkan Produktivitas Lahan Pertanian Secara Berkelanjutan", Nanik mengatakan, beban pertanian makin berat karena semakin banyaknya jumlah dan tingginya kualitas bahan pangan yang harus disediakan.

"Tapi adanya tuntutan untuk menjaga kualitas lingkungan budidaya tanamanan dan menjaga keseimbangan agroekosistem dalam rangka menjaga keberlanjutan, bahkan meningkatkan produktivitas lahan pertanian," kata dia.

Menurut Nanik, gulma dalam pertanian bagian penting dari ekosistem. Dia mempunyai peran signifikan dalam menjaga keseimbangan ekosistem tersebut.Tetapi, jika tidak dikelola dengan baik, kehadiran gulma terutama yang bukan merupakan tumbuhan asli, tidak hanya akan menurunkan produksi dan kualitas tanaman, namun juga dapat berubah menjadi invasif dan berpotensi untuk menggantikan tumbuhan asli yang ada, sehingga akan berdampak negatif terhadap keseimbangan ekosistem.

Cara yang dilakukan dalam mengelola dan mengendalikan gulma, papar Nanik, mempunyai potensi untuk merusak kualitas lingkungan, selain merugikan tanaman budidaya.

Dampak negatif tersebut antara lain disebabkan rusaknya sistem perakanan tanaman, timbulnya erosi tanah, menumpuknya residu herbisida dalam tanah dan air, matinya predator hama dan penyakit, serta terpengaruhnya kesehatan manusia dan hewan.

Sri Yusnaini dalam paparan ilmiah berjudul "Pengelolaan Ekosistem Tanah untuk Memaksimalkan Peran Biota Tanah dalam Mendukung Pertanian Berkelanjutan" menyebutkan, tanah merupakan habitat bagi akar tanaman dan biota tanah yang banyak memberikan kontribusi dalam memelihara produktivitas di dalam agroekosistem.

Berbagai upaya dilakukan untuk mempertahankan produk pertanian tanpa merusak ekosistem tanah, menurut dia, salah satunya dengan mengelola tanah secara bijaksana.

Pengelolaan tanah secara bijaksana, lebih ditujukan untuk mengoptimalkan keberadaan dan aktivitas biota tanah dalam memperbaiki sifat kimia dan fisika tanah serta proses-proses bilogis yang terjadi di dalam tanah.

Untuk itu, ujar SRi, kehadiran biota tanah dapat membantu mempertahankan kandungan bahan organik tanah, mengefisiensikan penggunaan hara, dan peningkatan kualitas lingkungan senyawa xenobiotik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement