Sabtu 04 Feb 2012 23:48 WIB

Gubernur Jambi Tantang SMKN 3 Ciptakan Mobil

REPUBLIKA.CO.ID,JAMBI--Gubernur Jambi Hasan Basri Agus menantang jajaran pendidik dan siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Kota Jambi untuk menciptakan produk teknologi baru seperti mobil maupun sepeda motor.

"Jika Seolah Menengah Kejuruan (SMK) di Solo dapat menciptakan mobil, SMK Jambi pun harus tertantang untuk melakukan hal yang sama," kata Gubernur di Jambi, Sabtu.

Ketika meninjau SMKN 3 Kota Jambi, Hasan Basri Agus menyatakan pemerintah akan memberikan dukungan dana untuk kemajuan SMKN 3, termasuk dalam berinovasi untuk menciptakan teknologi baru.

Dalam kunjungan ini Gubernur didampingi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Idham Kholid, Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi Jumisar dan Kepala SMKN 3 Edi Susilo.

Pemerintah terus berupaya meningkatkan pengembangan SMK di Jambi, diharapkan ketika para siswa keluar tamat, misalnya jurusan otomotif, setidaknya bisa memperbaiki motor dan mobil, bahkan dapat membuka usaha bengkel.

"Karena itu, saya menantang SMK ini untuk menunjukkan keunggulan, jika SMK Solo bisa menciptakan mobil, kenapa kita tidak bisa, misalnya motor, nanti motor tersebut dibeli oleh Pemda," tegasnya.

Dalam kunjungan ini, Gubernur juga melihat sarana dan prasarana yang ada di SMKN 3 seperti bengkel otomotif, bengkel kayu, bengkel las, bengkel pembuatan kontruksi bangunan, dan bengkel mesin bubut manual.

Setelah melakukan kunjungan Gubernur menilai kondisi SMKN 3 yang berstatus sekolah berstandar internasional ini sudah tidak memadai dari segi bangunan dan sarana prasarana, karena itu perlu langkah untuk mengembangkannya agar dapat menciptakan sekolah kejuruan yang benar-benar dapat bersaing.

Hasan Basri Agus menyatakan perlu dipikirkan kemungkinan untuk memindahkan lokasi SMKN 3 ke tempat yang lebih luas.

Sesuai dengan kebijakan pusat untuk meningkatkan pendidikan kejuruan yang dapat menghasilkan tenaga trampil siap pakai, ke depan antara SMK dan SMA ini berbanding 70:30 atau paling tidak 60:40.

Kebijakan ini dilakukan untuk menghasilkan lulusan yang trampil dan siap kerja, sehingga akan mengurangi jumlah pengangguran.

Gubernur juga minta pengajar untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan cara meningkatkan inovasi dan kreatifitas sesuai dengan kapasitas kemampuan siswa. "Mengapa tidak membuat bangku-bangku yang dibuat sendiri," ujarnya.

Sementara itu, perwakilan guru, yakni Ketua Pelaksana Prakarium SMKN 3 Edu Hartono mengungkapkan harapannya agar pemerintah memberikan perhatian kepada SMKN 3 dalam bentuk bantuan perlengkapan sarana dan prasarana sekolah.

Perlengakapan sarana itu sangat dibutuhkan untuk menunjang proses belajar mengajar para siswa, tambahnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement