Ahad 15 Jun 2014 15:43 WIB

Capres Diminta Fokus Diversifikasi Energi

Rep: Elba Damhuri/ Red: Muhammad Hafil
Energi panas bumi. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketahanan energi menjadi isu penting yang harus dijawab para capres agar Indonesia tidak menjadi negara importir minyak. Direktur Eksekutif Centre for Energy and Strategic Resources Indonesia (Cesri) Prima Mulyasari mengatakan untuk menjamin suplai dan ketersedian energi maka diversifikasi harus menjadi prioritas para capres.

Pengembangan energi baru dan terbarukan harus terus dilakukan sehingga tidak sepenuhnya bergantung pada energi fosil. Apalagi, kata Prima, cadang minyak semakin berkurang dan kebutuhan masyarakat atas energi terus naik setiap tahunnya.

"Bukan hal bijak terus menerus melakukan eksplorasi dan ekspolitasi energi fosil," kata Prima di Jakarta, Ahad (15/6).

Pemerintah, jelas dia, harus menciptakan iklim pengembangan dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan, bahkan nuklir. Banyak jalan bisa dilakukan dalam melakukan diversifikasi energi, termasuk panas bumi yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal.

Presiden mendatang harus mampu berbuat banyak atas tersedianya energi yang murah dan ramah lingkungan. Prima mengatakan beban subsidi BBM akan terus membengkak jika pemerintah tidak segera mewujudkan kebijakan diversifkasi energi secara masif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement