REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam debat putaran terakhir, kubu Jokowi-JK menyerang kubu Prabowo-Hatta dengan isu maling-maling di sejumlah sektor. Pertanyaan keluar dari mulut JK. Ia meminta penjelasan tentang isi kampanye Probowo tentang kleptokrasi dan maling-maling.

Prabowo pun menjawab, soal kleptokrasi dan maling tidak ditujukan pada kubu lawannya dalam pilpres. Tetapi, hal itu ditujukan pada seluruh rakyat Indonesia bahwa kleptokarasi dan maling itu ada dan bukan lagi menjadi rahasia umum.

"Kita sudah lama jadi orang Indonesia. Kita tahulah. Kalau pihak bapak tidak begitu, syukur. Saya tidak mengatakan di partai saya tidak ada maling," katanya, Sabtu malam (5/7).

Ia menilai keberadaan maling-maling ini berpotensi untuk merusak demokrasi yang telah dibangun dengan susah payah. Menurutnya, hal tersebut sudah menjadi fenomena.

"Karena itu, rakyat perlu diingatkan jangan sampai ikut larut dalam permainan bersama yang terjadi di lapangan," katanya.

Cawapresnya, Hatta Rajasa ikut menimpali. Menurutnya, mafia yang disebutkan JK sudah diselesaikan oleh penegak hukum.

"Sebetulnya kalau kita menjalankan demokrasi penegakkan hukum mafia apapun kita serahkan ke penegak hukum. Tidak perlu kita lontarkan sesuatu bila tak punya data apapun. Apapun juga bisa di trace, bisa dicari data yang dikatakan Pak JK maling-maling itu," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika