REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden nomor urut satu, Hatta Rajasa, mengatakan, apabila demokrasi dan penegakan hukum berjalan dengan baik, maka mafia di sektor mana pun, bisa diberantas.
"Jadi, kita tidak melontarkan apa pun yang tidak kita miliki datanya. Apa pun juga bisa ditelusuri siapa yang dimaksud Pak JK (cawapres nomor urut dua Jusuf Kalla) maling-maling itu," ujar Hatta.
Hatta menyampaikannya dalam debat kelima calon presiden dan wakil presiden yaitu di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (5/7) malam. Debat dimoderatori oleh Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah, Sudharto P. Hadi.
Menurut Hatta, selama menjabat sebagai menteri koordinasi bidang perekonomian, renegosiasi kontrak-kontrak di sektor energi digiatkannya. Ini merupakan upaya agar sumber daya alam negara memberikan keadilan bagi rakyat Indonesia.
"Saya dikasih tahu Pak Jero Wacik (Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral) harga gas tangguh sudah naik jadi 12 dolar AS per MMBTU," kata Hatta. Sebagai gambaran, sebelumnya harga gas tangguh tercatat 3,5 dolar AS per membantu berdasarkan kesepakatan kala Megawati Soekarnoputri menjabat sebagai presiden.