Sabtu 05 Jul 2014 18:33 WIB

Pilpres Harus Ciptakan Stabilitas Politik

Rep: Erdy Nasrul / Red: Muhammad Hafil
Wakil Ketua Umum Kadin, Anindya Bakrie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilu presiden yang tidak lama lagi akan digelar diharapkan tetap menjaga stabilitas politik. Jangan sampai situasi politik memanas dan mengakibatkan kerusuhan.

"Ini jangan sampai terjadi, karena akan mengancam iklim investasi di Indonesia," imbuh Wakil Ketua Kamar Dagang indstri (Kadin), Anindya Bakrie, di Jakarta, Sabtu (5/7). Investor datang ke Indonesia untuk memajukan perekonomian. Penyerapan tenaga kerja dan membangun produk baru akan mewarnai dinamika berbangsa dan bernegara.

Jika kondisi itu tidak didukung stabilitas politik, maka investasi di Indonesia akan mengalami kebuntuan. Selain merusak kondisi keamanan, perekonomian juga terganggu.

Anin yang baru saja terpilih kembali sebagai Presiden Direktur PT Visi Media Asia (VIVA) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) ini mengapresiasi perekonomian Indonesia yang pertumbuhannya relatif tinggi. "Pertumbuhan dengan angka 6,5 persen harus terus didukung situasi negara yang kondusif bagi iklim investasi," imbuhnya.

Dia menyatakan, perekonomian Indonesia adalah yang tertinggi kedua setelah Cina, yang tumbuh 7,3 persen. Prestasi itu tentu tidak didapat dengan tiba-tiba. Ada salah satu faktor penting yang melatarbelakanginya, di antaranya, stabilitas politik nasional yang terjaga. Stabilitas ini menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif, karena orang bisa berbisnis atau berusaha merasa aman dan nyaman, tanpa adanya gejolak politik yang mengganggu.

"Bagi kalangan pengusaha atau pelaku perekonomian, stabilitas itu penting dan utama. Target pertumbuhan setinggi apa pun kalau tak didukung stabilitas, akan percuma," imbuhnya. Berapapun target pertumbuhan ekonominya, harus diikuti dengan komitmen menjaga stabilitas politik. Tanpa itu, iklim usaha tidak akan kondusif dan target akan sulit dicapai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement