Ahad 15 Jun 2014 22:15 WIB

Jokowi Janjikan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Bilal Ramadhan
Gubernur DKI Jakarta Joko widodo atau Jokowi (tengah) berfoto bersama grup band Slank saat acara nonton bareng film "Slank Ngak Ada Matinya" di TIM, Jakpus, Kamis (26/12)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Calon presiden Joko Widodo bertekad meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 7 persen. Meski demikian, Jokowi mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen itu hanya bisa dicapai dengan syarat-syarat tertentu.

Pertama, Jokowi menjelaskan, iklim investasi harus baik. Caranya tentu dengan membuat regulasi yang bisa memberikan kesempatan bagi investor lokal untuk mengembangkan usahanya. Jokowi kemudian menyinggung masalah perijinan. Menurut gubernur DKI Jakarta non aktif tersebut, perjinan yang menyangkut usaha hingga saat ini masih sulit dan bertele-tele.

Waktu mengurus perijinan yang tidak efisien itulah, yang menurut Jokowi, harus dipangkas agar iklim investasi menjadi lebih baik. Kedua, Jokowi menekankan bahwa negara harus mendorong industri rumahan agar bisa menembus pasar ekspor sebanyak-banyaknya.

Jokowi, yang mengaku pernah berkecimpung di dunia eskpor selama 28 tahun ini mengatakan, sebenarnya banyak produk lokal yang bisa berkompetisi di pasar dunia. Hanya saja, akses untuk memasuki pasar ekspor itu tidak terbuka lebar.

"Dubes-dubes kita ke depan jangan hanya urusi diplomasi saja. Tetapi mereka juga harus menjadi marketingnya negara, memasarkan porduk desa yang punya kualitas internasional," ujarnya ketika menjawab pertanyaan dari Prabowo Subianto dalam debat kandidat di Hotel Gran Melia, Jakarta Selatan, Ahad (15/6).

Jokowi optimistis, jika hal-hal tersebut dilakukan, maka pertumbuhan ekonomi 7 persen bukanlah hal yang sulit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement