Senin 21 Apr 2014 19:02 WIB

NU DIY Dukung Koalisi Parpol Islam

Nahdlatul Ulama

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama Daerah Istimewa Yogyakarta mendukung terbentuknya koalisi partai Islam asalkan tetap bertujuan untuk kepentingan kemaslahatan umat bukan untuk kepentingan golongan tertentu .

"Koalisi atau Kerjasama partai Islam tujuan utamanya tetap untuk kemaslahatan umat atau bangsa Indonesia secara keseluruhan agar menjadi lebih baik," kata Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) PW. Nahdlatul Ulama (NU) DIY, Abdul Ghaffar di Yogyakarta, Senin.

Sesuai prespektif NU, kata dia, persoalan koalisi partai Islam bukan persoalan untuk menunjuk atau mendukung capres tertentu, melainkan yang terpenting adalah memunculkan posisi tawar partai Islam dalam pengambilan kebijakan pada pemerintahan mendatang.

"Apakah akan berkolaborasi dengan partai Islam atau partai nasionalis itu urusan partai, yang penting dapat turut menentukan arah pembangunan ke arah yang lebih baik," kata dia.

Menurut dia, inisiatif penyatuan kehendak antarpartai Islam, dengan sendirinya diharapkan memunculkan pandangan kriteria capres yang tepat untuk didukung.

"Diharapkan dapat mengerucut pada pemimpin yang konsern terhadap kepentingan umat. Saya yakin partai berbasis massa Islam memiliki kepekaan untuk itu," katanya.

Menurut Ghaffar, hingga saat ini masih ditemukan banyaknya regulasi yang tidak berpihak pada kepentingan umat.

"Beberapa Undang-Undang (UU) bahkan bertentangan sendiri dengan UUD dan Pancasila. Pemimpin mendatang harus dapat memperbaiki itu sesuai dengan amanat yang diberikan umat," katanya.

Sementara itu, menurut dia persatuan partai Islam selayaknya tetap memiliki orientasi untuk menegakkan Pancasila sebagai dasar negara. Meskipun umat Islam mayoritas di Indonesia, tetap tidak boleh mengabaikan kepentingan umat lainnya.

"Tidak "fair" kalau kemudian umat Islam tidak mengakomodir yang minoritas. Karena justru di situlah konsern umat Islam-Indonesia," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement