Sabtu 19 Apr 2014 19:27 WIB

HNW: Suara Saya Sempat Dicuri

Hidayat Nur Wahid
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Hidayat Nur Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengatakan, seharusnya media massa mengkritisi dan ikut mengawasi penghitungan suara Pemilu Legislatif 2014, agar tidak terjadi kecurangan.

Ia mengungkapkan, tidak sedikit penghitungan suara yang bermasalah. Dia mencontohkan, perolehan suara untuknya di daerah pemilihan Kelurahan Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan, sempat berkurang drastis sebanyak 1.000 suara.

"Suara saya di Kelurahan Tegal Parang sempat dicuri atau dikurangi dari 2.300 sekian, menjadi 1.300 sekian. Ada 1.000 suara yang dicurangi, tetapi hilangnya di tingkat kecamatan," ujar anggota Majelis Pertimbangan Partai PKS itu, Sabtu (19/4).

Hidayat juga mengatakan, dia masih beruntung karena saksi PKS di lapangan sigap menangani hal tersebut, sehingga perolehan suara bisa dikembalikan.

Namun anehnya lagi, saat suara yang hilang bisa kembali, perolehan suara Hidayat Nur Wahid justru melebihi perolehan sebelumnya yakni dari 2.300 justru bertambah menjadi 2.400 suara.

"Saksi kami memberikan laporan perolehan suara kelebihan 100 menjadi 2.400 suara dari seharusnya 2.300 suara. Kemudian saya bilang agar kelebihan suara itu ditolak, karena itu suara tidak sah dan merupakan bukti ada 'keamburadulan' dalam pengumpulan suara," kata dia.

Ia mengingatkan, Ketua Badan Pengawas Pemilu Muhammad juga pernah menyampaikan adanya indikasi terjadi pencurian suara yang masif dengan jalan tidak memberikan formulir C1 (formulir hasil perolehan suara) kepada saksi di TPS.

"Menurut pak Muhammad hal itu terjadi di lebih dari separuh provinsi di Indonesia. Saksi kami juga menemukan di lapangan, banyak formulir C1 yang tidak diberikan itu ternyata sudah ditandatangani tetapi isinya kosong, artinya bisa diisi oleh siapapun dengan angka berapa pun," ujar dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement