Jumat 11 Jul 2014 07:40 WIB

Prabowo-Hatta Klaim Unggul di 'Real Count', Ini Penjelasannya

Prabowo Hatta
Prabowo Hatta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim kampanye nasional pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, menyatakan Capres no 1 unggul tipis dari Joko Widodo-Jusuf Kalla. Hal itu berdasarkan perhitungan resmi berbasis form C1 atau real count.

"Sejak TPS ditutup, pusat tabulasi tim Prabowo-Hatta sudah mengumpulkan suara. Dan dari data per pukul 18:20 WIB, terkumpul 82.975.065 suara atau sekitar 60 persen dari total jumlah pemilih. Pasangan Prabowo-Hatta mendapat 42.974.556 suara atau 51,67 persen sementara pasangan nomor urut 2 Jokowi-JK dipilih oleh 40.100.509 pemilih 48,33 persen," kata Ketua Tim Kampanye Nasional Bidang Data dan Saksi Taufik Ridho, di Jakarta, Kamis malam.

Ia menambahkan data itu akan terus bergerak setiap 10 menit. Jika terkumpul 60 persen data, maka raihan suara tidak akan berubah. Kendati demikian, kata dia, data tersebut tidak dijadikan klaim secara mutlak karena keputusan resminya ada di KPU.

Dari data yang ada, Prabowo-Hatta unggul di provinsi di Indonesia Barat. Seperti, Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Banten, Nusa Tenggara Barat (NTB), Gorontalo dan Maluku Utara.

Ditambahkan, daerah pertarungan itu ada di Jawa dan di Jawa Barat atau provinsi dengan jumlah pemilih paling besar, Prabowo-Hatta unggul dengan margin yang cukup jauh.

"Kita menang di Jawa Barat juga provinsi-provinsi yang jumlah pemilihnya banyak, sementara mereka (pasangan Jokowi-JK) unggul di daerah yang penduduknya sedikit," katanya.

Ia menjelaskan pihaknya menyebarkan 470 saksi yang disebar di setiap TPS dan dari para saksi PKS data disetorkan ke pusat tabulasi di Jakarta. 

PKS sendiri pernah menguji perhitungan real count beberapa Pilkada, hasilnya meski ada selisih dengan perhitungan resmi KPU, namun hasilnya cenderung hampir sama.

"Mudah-mudahan yang ini juga sama," katanya sembari menambahkan data yang dimilikinya valid karena berbasis saksi dan form C1.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement