Senin 07 Jul 2014 22:06 WIB

LSI: Jokowi-JK Masih Belum Aman

Joko Widodo (tengah) didampingi ketua rombongan Umrah Usamah Hisyam (kiri), berjalan menuju terminal keberangkatan saat akan menunaikan ibadah Umrah di terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (6/7).
Foto: antara
Joko Widodo (tengah) didampingi ketua rombongan Umrah Usamah Hisyam (kiri), berjalan menuju terminal keberangkatan saat akan menunaikan ibadah Umrah di terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (6/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil jajak pendapat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukan kemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Namun, hasil tersebut belum menjadi ukuran kemenangan pasangan nomor urut dua tersebut. 

Peneliti senior LSI, Fiitri Hari mengatakan posisi Jokowi-JK yang unggul dengan selisih 3,6 persen masih bisa disalip. "Jokowi-JK masih belum aman, dukungan mereka masih di bawah 50 persen," katanya, Senin (7/7).

Fiitri juga mengungkapkan, selisih kedua pasangan masih di bawah pemilih mengambang yang mencapai delapan persen. "Siapa pun yang bisa menarik hati swing voters itu yang bisa memenangkan pilpres 2014," katanya. 

"Pergerakan suara di hari tenang juga selaluh penuh dinamika. Hal tersebut biasanya tidak terekam lagi oleh survei yang sudah selesai," kata Fiitri.

Ia menjelaskan, jumlah golput pada pemilu 2014 diprediksi mencapai 20-30  persen. "Jika pendukung Jokowi-JK lebih banyak golput, itu akan membalik margin kemenangan," katanya. 

Manuver tak terduga yang terjadi di masa tenang juga akan berpengaruh bagi hasil pemilu 2014. "Manuver atau kejadian luar biasa pada masa tenang ini harus di waspadai oleh kedua calon," jelasnya. 

Secara umum, LSI menyatakan, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memiliki elektabilitas sebesar 44,20 persen. Kalah dari Jokowi-JK yang memperoleh dukungan sebesar 47,80 persen. Artinya, selisih elektabilitasnya keduanya sebesar 3,60 persen. 

Survei dikumpulkan 2-5 juli 2014 dengan metode multistage random sampling dengan tatap muka dan kuisioner. Margin of error sekitar dua persen dengan jumlah responden sebanyak 2.400 dilakukan 

Survei juga dilengkapi juga riset kualitatif melalui FGD, depth interview dan media analisis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement