Selasa 08 Apr 2014 12:20 WIB

Gerindra Mengusung Rumah Kebhinekaan Indonesia

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Joko Sadewo
Capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan paparan saat menghadiri deklarasi dukungan kepada dirinya dari guru besar non PNS dan cendekiawan di Jakarta, Rabu (2/4). (Antara/Wahyu Putro)
Capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan paparan saat menghadiri deklarasi dukungan kepada dirinya dari guru besar non PNS dan cendekiawan di Jakarta, Rabu (2/4). (Antara/Wahyu Putro)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kampanye hitam terus diarahkan ke Partai Gerindra, khususnya Prabowo Subianto. Salah satu isu yang diangkat adalah kalau Prabowo menjadi presiden maka kebijakannya akan anti-Cina.

Ketua Umum Persatuan Tionghoa Raya (Petir) Budi Cahyono mengatakan, serangan kepada Prabowo itu sangat fitnah. Sebagai bukti, Prabowo memberi kesempatan kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk menjadi wakil gubernur DKI. Karena itu, ia yakin ada pihak-pihak tertentu yang mencoba menyudutkan capres Gerindra tersebut.

"Pak Prabowo itu mengayomi semua anak bangsa. Dia mau menerima warna merah, kuning, biru, dan semuanya," kata Budi di Gerindra Media Center, Jakarta Selatan, Selasa (8/4).

Budi mengatakan, Gerindra adalah rumah kebhinekaan Indonesia. Hal itu ditunjukkan dengan beberapa organisasi sayap, yang mewakili suku dan agama di Indonesia. Selain Petir, kata dia, ada Kristen Indonesia Raya (Kira), Gerakan Muslim Indonesia Raya (Gemira), dan juga Gema Shadana, yang mewakili umat Hindu dan Buddha.

"Gerindra merawat warisan kebhinekaan yang menjadi fondasi bansa. Karena itulah berbagai suku dan agama bergabung di dalam Gerindra," kata Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement