Jumat 06 Jun 2014 19:02 WIB

Komunitas Pecinta Kabah Dukung Jokowi-JK

Jokowi mendapat dukungan (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Jokowi mendapat dukungan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas Keluarga Besar Pencinta Kabah yang beranggotakan aktivis Islam lintas kampus, mahasiswa, pergerakan pemuda, dan kyai kampung, mendukung pasangan calon presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam pemilihan presiden 2014.

"Komunitas ini untuk mewadahi para aktivis dari sejumlah organisasi sayap partai Islam yang mendukung pasangan Jokowi-JK," kata Koordinator Nasional komunitas keluarga besar pencinta kabah, Usamah Hisyam, di Jakarta, Jumat.

Sebagian besar anggota komunitas ini adalah para kiai kampung. Sisanya adalah gabungan dari aktivis organisasi sayap dari sejumlah parpol Islam yang aspirasinya tak tertampung karena pilihan parpol.

Komunitas yang menyebut memiliki anggota hingga 1.700 orang ini meminta empat poin aspirasi. Pertama, meminta pasangan Jokowi-JK untuk membentuk Kementerian Haji dan Wakaf di luar Kementerian Agama agar pengelolaan haji dan ibadah haji dikelola transparan akuntabel dan profesional.

Usamah berharap dengan dibentuknya kementerian itu biaya haji setiap tahun bisa turun. Bahkan, komunitas ini mendorong pemerintah untuk membangun pemondokan haji di Mekah.

"Pembangunan pemondokan ini merupakan kunci menekan biaya haji," katanya.

Kedua, komunitas juga meminta kurikulum sistem pendidikan memberikan titik berat pada pendidikan budi pekerja. Sejak reformasi, Usamah melihat pendidikan budi pekerti terabaikan, baik di tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama, hingga sekolah menengah atas.

Ketiga, pemerintah memberikan perhatian lebih pada pengembangan pondok pesantren dan lembaga pendidikan Islam seperti Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah.

Keempat, mereka berharap lulusan madrasah diperhatikan untuk bisa mendapatkan kesempatan yang sama dengan siswa yang di sekolah umum dalam mendapatkan beasiswa ke perguruan tinggi negeri.

Mereka yakin Jokowi bisa merealisasikan aspirasi itu jika terpilih menjadi presiden. "Jokowi sangat concern terhadap masalah pendidikan," kata Anggota DPR/MPR pada 1997-1999 ini.

Ia menilai konsep revolusi mental yang dicetuskan Jokowi sejalan dengan tata cara Islam dalam membentuk budi pekerti yang baik.

Sejumlah tokoh yang tergabung dalam komunitas ini antara lain, Sekretaris Dewan Pertimbangan DPP PPP Lukman Hakim Hasibuan, Ketua MUI DKI Jakarta Hamdan Rasyid, mantan Rektor Universitas Al-Khairoot Palu Faisal Mahmud, Pimpinan Forum Majelis Talim Jabodetabek Habib Noval, dan mantan Sekretaris NU Banten Mahfud Abdullah.

Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti oleh dua pasang kandidat Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Jokowi-Jusuf Kalla yang didukung oleh lima partai yakni PDI Perjuangan, Partai Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI sedangkan Prabowo-Hatta didukung oleh enam partai yaitu Gerindra, PAN, PPP, Golkar, PKS dan PBB.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement