Jumat 23 May 2014 18:36 WIB

Prabowo-Hatta Ingin Reformasi Pendidikan

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Esthi Maharani
Bakal calon presiden dan wakil presiden dari poros Partai Gerindra-Partai Amanat Nasional (PAN) Prabowo Subianto (kiri) dan Hatta Rajasa menyapa wartawan sebelum menjalani tes kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, Ju
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Bakal calon presiden dan wakil presiden dari poros Partai Gerindra-Partai Amanat Nasional (PAN) Prabowo Subianto (kiri) dan Hatta Rajasa menyapa wartawan sebelum menjalani tes kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, Ju

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon wakil presiden yang diusung koalisi Merah Putih, Hatta Rajasa mengatakan ingin melakukan reformasi pendidikan. Menurutnya, pendidikan merupakan pilar utama untuk mewujudkan bangsa yang kuat dan mandiri.

"Tujuan akhirnya, haruslah tercipta manusia-manusia yang berakhlak, berilmu pengetahuan dan berbudi luhur," katanya setelah menjalani tes kesehatan di RSPAD, Jumat (23/5).

Menurutnya, pendidikan yang baik tercermin dari sejumlah aspek antara lain sistem pendidikan, infrastruktur pendidikan hingga tenaga pendidikan.Karena itu reformasi pendidikan harus dilakukan.

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Drajad Wibowo mengatakan, titik kunci reformasi pendidikan yang akan dijalankan Prabowo-Hatta adalah guru, fasilitas dan kurikulum.  

"Kita dorong reformasi pendidikan," kata Drajad.  

Untuk kesejahteraan guru, mantan anggota komisi keuangan DPR ini menyebut akan ada perubahan dari sisi tunjangan. Jika saat ini tunjangan diserahkan melalui pihak lain, nantinya akan disalurkan secara langsung ke rekening masing-masing guru.  

"Artinya tidak melalui pihak lain," ujar Drajad.  

Selain itu, Prabowo-Hatta juga akan memberikan bantuan keuangan tambahan di atas dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Caranya dengan pengalokasian Dana Perbaikan Kualitas Fasilitas Pendidikan (DPKFP) rata-rata Rp 150 juta per sekolah, umum maupun agama.  

"Ini untuk memperbaiki fasilitas sekolah.  Fasilitas sekolah kita ini kan jelek sekali.  Ada yang hancur, ada yang rusak.  Nanti kita serahkan untuk memenuni fasilitas yang diperlukan," kata Drajad.  

Sedangkan untuk kurikulum nasional, Prabowo-Hatta akan merevisi dengan memantapkan pengembangan budaya bangsa yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, memajukan karsa dan karya bangsa yang memiliki daya saing tinggi, memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menjunjung kearifan lokal.  

Prabowo-Hatta juga berkeinginan mewajibkan kembali kurikulum matematika dan bahasa Inggris untuk sekolah dasar serta pendidikan anti korupsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement