Kamis 06 Sep 2018 14:07 WIB

IPB, UI dan RSAU MTAA Teken MoU Pertukaran Pelajar

Pertukaran mahasiswa, dosen, dan penelitian bidang pertanian dan lingkungan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Rektor IPB Arif Satria dan Rektor UI M Anis serta Rektor Russian State Agrarian University Moskow Prof Galina D Zolina
Foto: Dok IPB
Rektor IPB Arif Satria dan Rektor UI M Anis serta Rektor Russian State Agrarian University Moskow Prof Galina D Zolina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Indonesia (UI) telah menandatangani nota kesepahaman dengan Russian State Agrarian University - Moscow Timiryazev Agricultural Academy (RSAU MTAA) di Moskow, Rabu (5/9). Nota kesepahaman itu berisikan dua hal yaitu Pendidikan termasuk pertukaran mahasiswa, dosen, dan penelitian bidang pertanian dan lingkungan.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (6/9), kunjungan tersebut juga merupakan bagian dari kerja beberapa rektor perguruan tinggi negeri dan PLN tentang pembangunan energi di Rusia. Pada kesempatan itu, IPB langsung diwakili oleh Arif Satria selaku rektor dan Muhammad Anis selaku rektor Universitas Indonesia.

IPB dan UI disambut hangat oleh rektor dari Russian State Agrarian University - Moscow Timiryazev Agricultural Academy yaitu Prof Galina D. Zolin.

"Kami berharap kerja sama ini dapat berlangsung dengan baik tidak hanya kerjasama berbentuk MOU saja melainkan dapat diaplikasikan," tutur Prof Galina.

Prof Galina menjelaskan ada 3 mahasiswa Indonesia yang tahun ini memperoleh beasiswa dari Pemerintah Rusia dengan jenjang pendidikan S1 yaitu jurusan Agronomi, teknologi nutrisi dan lingkungan. Ketiganya itu akan mengikuti pendidikan bahasa Rusia lebih dahulu selama 1 tahun pertama.

"Tahun berikutnya dilanjut dengan pendidikan S1 nya. Sebelum ini kami hanya ada 1 mahasiswa saja yaitu Ade Irma Elvira yang sekarang berkuliah S3 disini," tutur dia.

Sementara itu, Rektor IPB Arif Satria berharap kerja sama ini bisa diimplementasikan dalam waktu dekat dan bisa dimulai dengan pertukaran mahasiswa. Baik jenjang pendidikan S1, S2 dan S3, Summer school, Research, publikasi dan lain-lain.

"Kami juga mengharapkan hal yang sama yaitu kerja sama dalam bidang pertukaran pelajar. Sehingga MOU yang telah kita sepakati dapat bermanfaat bagi kedua negara yaitu Indonesia dan Rusia," jelas Arif.

 

Dengan biaya hidup di Moskow yang tidak terlalu tinggi, peluang untuk segera menjalankan program pertukaran mahasiswa semakin besar. Begitu pula RSAU MTAA adalah universitas pertanian terkemuka di Rusia. Menurut Arif, Eropa Timur perlu terus digali kelebihan teknologi pertaniannya. Juga, Rusia telah diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi dunia sehingga kerjasama perlu dirintis dari sekarang.

Sebelum pertemuan berakhir rektor dari Russia menyatakan akan berkunjung ke Indonesia yang sebelumnya sempat tertunda dalam menghadiri kegiatan GreenMetric University World Rangking yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia di Undip bulan April 2018 lalu.

Setelah pertemuan, rektor IPB dan UI diajak mengunjungi museum agronomi dan tanah Timiryazev. Ada berbagai jenis tanah yang dapat dilihat di museum tersebut karena RSAU MTAA memiliki spesialisasi dan departemen unggulan yaitu agronomi dan tanah. Jurusan itu merupan jurusan paling favorit  diantara jurusan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement