Selasa 04 Sep 2018 22:58 WIB

Hino Motors Siap Ikuti Program B20

Hino mengaku selalu mengikuti pengembangan dan penyesuaian kondisi yang ada

 Sosialisasi pemamfaatan Biodiesel (B20) di Kantor Pertamina Unit Pemasaran, Kota Bandung, Kamis (4/2).
Foto: Republika/ Edi Yusuf
Sosialisasi pemamfaatan Biodiesel (B20) di Kantor Pertamina Unit Pemasaran, Kota Bandung, Kamis (4/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT. Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) menyatakan sap mengikuti dan mendukung kebijakan pemerintah yakni implementasi program mandatori biodiesel 20 persen (B20). Implementasi B20 adalah perpaduan 20 persen dari minyak nabati dan 80 persen solar.

Direktur penjualan dan Promosi HMSI Santiko Wardoyo menyatakan sejak program B20 dcanangkan, Hino sudah siap menggunakan B20 pasalnya kendaraan yang diproduksi Hino selalu mengalami pengembangan dan penyesuaian mengikuti kondisi yang ada di Indonesia. "Untuk itu bagi customer setia Hino tidak perlu khawatir, karena Hino telah lulus uji dan siap menggunakan bahan bakar biodiesel 20 persenatau B20," kata Santiko dalam keterangan pers yang diterima, Selasa (4/9).

Sejak tiga tahun yang lalu, Hino telah melakukan uji coba pada mesin common rail dengan metode uji engine bench test. Pengujian tersebut dilakukan di Balai Thermodinamika Motor dan Produksi (BTMP-BPPT) selam 400 jam dengan beban penuh pada putaran mesin maksimum yaitu 2.500 rpm selama 8 jam/hari.

Metode uji coba ini disarankan langsung dari Jepang yaitu Hino Motor, Ltd. yang diklaim lebih memaksa mesin uhntuk performa mesin secara maksimal jiak dibandingkan dengan road test atau kondisi pemakaian aktual di jalan. Dari hasil test tersebut hanya ditemukan penyumbatan filter bahan bakar yang akibatkan oleh glicerol dan selulosa hasil belnding bahan bakar kelapa sawit dan solar, namun dengan kontrol dan perawatan yang rutinakan dapat mencegah atau diminimalisir penyumbatan filter tersebut dan hasilnya mesin Hino telah lulus uji menggunakan bahan bakar biodiesel B20.

Hasil uji coba sudah di dilaporkan ke Direktorat Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kemitraan ESDM sebagai salah satu bentuk komitmen Hino mendukung kebijakan pemrintah. "Kami juga mengimbau kepada pemerintah untuk menyempurnakan proses pencampuran solar dan FAME agar meminimalisir efek samping yang ditimbulkan bagi kendaraan," kata Santiko.

Dengan dimulainya bahan bakar B20, pelanggan Hino direkomendasikan untuk sering mengecek kendaraannya. Ganti filter bawah setiap 10.000 km, bersihkan tangki bahan bakar setiap 3 bulan, dan tidak menggunakan bahan bakar lebih dari 3 bulan pengisian (jika kendaraan tersebut tidak beroperasi).

Kandungan air yang ada pada biodiesel cukup tinggi untuk itu pengurasan air yang ada di pre-fuel filter juga perlu dilakukan secara berkala pada bagian water separator (sedimentor) yang terdapat pada semua kendaraan Hino.

"Dengan penggunaan bahan aB20, diharapkan pengusaha maupun pengemudi truk melakukan kontrol dan perawatan yang lebih rutin, ini dibutuhkan untuk mencegah atau meminimalisir penyumbatan filter sehingga kondisi kendaraan tetap terjaga dan bisnis dapat terus berjalan," kata Santiko

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement