Selasa 04 Sep 2018 06:27 WIB

Menengok Keeksotisan Budaya Indonesia di Frankfurt Jerman

Pembangunan rumah budaya juga atas dasar kecintaan kepada budaya-budaya Indonesia.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (peci hitam) berkunjung ke Rumah Budaya Indonesia di Gelnhausen, Frankfurt, Jerman. Pembangunan Rumah Budaya itu digagas oleh pengusaha asal Jerman Werner F Weiglein bersama isterinya Claudia Wiglein.
Foto: dok. Humas Kemendikbud
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (peci hitam) berkunjung ke Rumah Budaya Indonesia di Gelnhausen, Frankfurt, Jerman. Pembangunan Rumah Budaya itu digagas oleh pengusaha asal Jerman Werner F Weiglein bersama isterinya Claudia Wiglein.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 800 koleksi artefak budaya dari seluruh Indonesia terpajang rapi di Rumah Budaya Indonesia di Gelnhausen, Frankfurt, Jerman. Seorang pengusaha asal Jerman, Werner F Weiglein bersama istrinya Claudia Wiglein merupakan penggagas dibangunnya sebuah komplek seluas 1 hektar bernuansa budaya Indonesia tersebut.

Pembangunan rumah budaya juga atas dasar kecintaannya kepada budaya-budaya Indonesia. Terlebih, dia mengaku sangat mencintai kajian dan ekspedisi di seluruh Papua. Sehingga kesan dominasi budaya Papua sangat kental di Rumah Budaya Indonesia yang terletak di Jerman itu.

"Koleksi kami ada yang berbentuk totem, patung kayu, aksesoris, tombak, perisai, dan peralatan lainnya yang banyak digunakan suku-suku di Papua," terang Werner seperti dikutip dari siaran pers Kemendikbud, Senin (3/9).

photo
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (peci hitam) berkunjung ke Rumah Budaya Indonesia di Gelnhausen, Frankfurt, Jerman. Pembangunan Rumah Budaya itu digagas oleh pengusaha asal Jerman Werner F Weiglein bersama isterinya Claudia Wiglein.

Selain itu, sebagai bentuk kecintaan pada Papua, Werner juga merekrut warga dari Papua yang sedang belajar di Jerman untuk membantu mengelola museumnya. "Kami juga mengajak warga Papua yang sedang belajar di Jerman untuk membantu mengelola museum," ucap dia.

Tak hanya budaya Papua, Werner juga mengoleksi artefak-artefak khas Jawa, Toraja dan Bali. Daya tarik Indonesia yang eksotik menjadikannya yakin akan menarik pengunjung. Itulah sebabnya hotel dan kafe yang diberi nama Kafehaus Indonesia itu ramai dikunjungi tamu.

"Warga Jerman dan tamu-tamu negara lain banyak yang berkunjung ke sini," tambah dia.

Pada Ahad (2/9) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy memang berkunjung ke Rumah Budaya Indonesia di Gelnhausen, Frankfurt, Jerman. Muhadjir juga mengapresiasi Werner yang telah menginisiasi Rumah Budaya Indonesia tersebut.

"Saya mengapresiasi keluarga Werner yang telah menginisiasi berdirinya Rumah Budaya Indonesia. Museum ini bagus dan terlihat serius penataannya, diteliti secara mendalam dan dikoleksi selama puluhan tahun," kata Muhadjir.

Muhadjir berharap Rumah Budaya Indonesia dapat menjadi pintu dan jalan yang membentang warga Jerman untuk mengenal Indonesia. Hal itu disampaikan ketika bertemu dengan Walikota Gelnhausen, Daniel CHR Oemgloeckner.

Dalam buku emas yang disodorkan walikota kepadanya, Mendikbud menuliskan harapannya agar museum Papua dapat menjadi tempat interaksi warga kota dan Eropa umumnya dengan Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement