Senin 03 Sep 2018 22:59 WIB

Solo Jadi Kota Pertama Pawai Obor Asian Para Games 2018

Solo merupakan kota yang dianggap paling ramah disabilitas.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Friska Yolanda
Ketua Inasgoc, Erick Thohir menerima api dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam acara Torch Relay Asian Games 2018 di  Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (17/8).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ketua Inasgoc, Erick Thohir menerima api dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam acara Torch Relay Asian Games 2018 di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (17/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kota Solo menjadi kota pertama pelaksanaan Torch Relay atau Pawai Obor Asian Para Games 2018. Pawai obor akan digelar pada Rabu (5/9) mulai pukul 14.00 WIB.

PIC (Person In Charge) Tourch Relay Asian Para Games 2018, Ageng Nugroho, menjelaskan, Kota Solo dipilih oleh Indonesia Asian Para Games Organizing Committee (INAPGOC) untuk pawai obor karena Solo dianggap sebagai kota yang betul-betul ramah disabiltas. Sebab, National Paralympic Committe (NPC) pusat berada di Solo. Bahkan pemusatan latihan nasional (pelatnas) atlet-atlet disabilitas ada di Solo. 

"Jadi kalau di Solo ini lengkap NPC Indonesia ada, NPC Provinsi ada dan NPC kota ada. Termasuk kita juga akan menggelorakan semangat untuk disabilitas," kata Ageng kepada wartawan dalam konferensi pers di Balai Kota Solo, Senin (3/9). 

Dia menjelaskan, pawai obor akan dimulai pada 5 September 2018 berupa pengambilan api abadi di Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah yang akan dilakukan oleh Gubernur Jateng. Kemudian dilanjutkan pawai lentera di Kota Solo. 

"Solo menjadi kota pertama dari delapan kota yang disinggahi. Tujuan pertama adala Kantor NPC Indonesia di jalan Ir Sutami, Jebres, kemudian akan diadakan pawai lentera menuju Balai Kota Solo," terangnya.

Arak-arakan pawai lentera diawali dengan kereta kencana yang diikuti kendaraan bermotor dengan rute dari kantor NPC melewati bundaran depan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), kemudian Jl Ir Juanda sampai simpang empat Warung Pelem.

Selanjutnya, obor akan diarak dengan berjalan kaki sampai Balai Kota Solo. Sejumlah tokoh yang akan membawa lentera antara lain, Gubernur Jateng, Wali Kota Solo, Pangdam IV Diponegoro, Kapolda Jateng, para atlet difabel, dan aktor Bertrand Antolin. Total peserta pawau mencapai ratusan orang, dengan pembawa lentera 10 orang. 

Pawai tersebut melibatkan unsur Pemda, termasuk TNI, kepolisian, kejaksaan dan unsur-unsur terkait termasuk pemerintah pusat. Selain itu, rencananya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani hadir di acara tersebut. Pawai lentera diperkirakan sampai di Balai Kota Solo pada pukul 15.00 WIB. 

"Kalau di Asian Para Games, torch relay kami ini biasanya jarak tempuhnya lebih sedikit untuk berjalan kaki atau berlari. Kalau di Asian Games kan lari 500 meter. Kami lebih banyak ke karnaval. Torch relay kami lebih banyak angkat kebudayaan Indonesia," ungkapnya. 

Setelah Solo, pawai akan dilanjutkan di Kota Ternate. Rencananya, api pertama Asian Para Games 2018 akan dinyalakan di Ternate oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi pada 9 September 2018. Sekaligus perayaan Hari Olahraga Nasional dan penyerahan gelar adat kepada Menpora. 

Rute selanjutnya, pawai obor dilakulan di Bali pada 16 September 2018, kemudian Pontianak pada 19 September 2018, dilanjutkan Medan pada 23 September 2018. Setelah itu, pawai obor diarak menuju Pangkal Pinang pada 26 September 2018. 

"Terakhir di Jakarta pada 30 September 2018, hingga menuju Opening Ceremony yang akan digelar 6 Oktober 2018. Torch relay ini merepresentasikan Indonesia barat, tengah dan timur," imbuh Ageng. 

Dia menambahkan, api abadi diambil dari Grobogan, Jateng, tidak dari India atau negara lain. Sebab, Indonesia punya sumber api abadi di Prapen, Grobogan, Jawa Tengah. 

Sementara itu, Kepala Bidang Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Solo, Suhanto, mengatakan, Kota Solo mendapat kepercayaan dipilih sebagai kota pelaksanaan pawai obor untuk kesekian kalinya. Setelah pelaksanaan Asian Games dinilai sukses, kemudian torch relay Asian Para Games dimulai dari Kota Solo. "Ini merupakan suatu apresiasi dan penghargaan bagi Kota Solo dan seluruh warga masyarakat Kota Solo. Kami pemerintah siap mendukung kegiatan torch relay," terang Suhanto. 

Suhanto berharap, dukungan seluruh masyarakat Kota Solo agar berbondong-bondong menyambut kegiatan tersebut. Kemudian Pemkot juga memohon kepada masyarakat untuk menyukseskan dan menjaga kenyaman serta kedamaian di Kota Bengawan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement