REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jepang sukses ikut serta dalam Asian Games 2018 dengan meraih beragam medali. Kontingen Jepang bahkan melampaui target perolehan medali emas dari 30 menjadi 75 emas. Jepang total meraih 205 medali dari berbagai cabang olahraga yang dipertandingkan.
"Kali ini kami meraih 75 medali emas, dengan total 205 medali. Capaian ini jauh lebih baik dari yang kami harapkan sebelum pertandingan," kata Chief de Mission Komite Olimpiade Jepang (JOC) Yasuhiro Yamashita, Ahad (2/9).
Menurut Yamashita, pujian terutama disampaikan kepada regu renang Jepang yang meraih medali terbanyak. Regu renang Jepang meraih 19 emas, 20 perak, dan 13 perunggu.
"Saya ingin memuji tim renang yang telah membuat momentum. Mereka semua telah bertanding dengan motivasi kuat untuk menantang diri mereka sendiri untuk melakukan yang terbaik," kata dia.
(baca juga: Wapres Sebut Penyelenggaraan Asian Games Capai 3 Kesuksesan)
Selain menjadi cabang olahraga yang menyumbangkan medali terbanyak bagi kontingen Jepang, perenang Rikako Ikee juga dinobatkan Dewan Olimpiade Asia (OCA) sebagai pemain terbaik atau "Most Valuable Player" dalam ajang Asian Games 2018.
Ikee berhasil meraih enam medali emas untuk nomor pertandingan gaya bebas 50 m, gaya bebas 100 m, gaya kupu-kupu 50 m, gaya kupu-kupu 100 m, estafet gaya beas 4 x 100 m, dan estafet medley 4 x 100 m.
Selain renang, Yamashita juga menggarisbawahi prestasi atlet bulutangkis yang menyumbangkan satu medali emas di nomor tim putri, yang menjadi penampilan terbaik pertama setelah 48 tahun.
Yamashita juga mengungkapkan kebanggaannya pada tim putra dan putri anggar serta tim putra dan putri hoki, yang juga menjadi emas pertama di cabang olahraga tersebut bagi Jepang di ajang Asian Games.
"Melihat hasil yang menggembirakan ini kami menargetkan satu medali emas pada setiap cabang olahrga tersebut dan tambahan pada softball, sport climbing, skatboarding, dan karate pada Olimpiade Tokyo 2020," kata dia.
Menurut Yamashita, Jepang akan menggunakan hasil pertandingan di Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang untuk menganalisis kekurangan dan potensi-potensi para atlet untuk meningkatkan latihan jelang Olimpiade Tokyo 2020.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
