Kamis 30 Aug 2018 19:03 WIB

Indonesia Akui Tim Polo Air Kazakhstan Lebih Kuat

Kazakhstan berstatus sebagai juara bertahan Asian Games nomor putra.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Endro Yuwanto
Pemain polo air putra Indonesia Muhammad Raffi  Alfariz  gagal menghadang   bola saat pertandingan  perempat final cabang olahraga polo air putra Asian Games 2018 melawan  Kazaktan di Stadion Aquatic, Senayan, Jakarta, Kamis (30/8).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Pemain polo air putra Indonesia Muhammad Raffi Alfariz gagal menghadang bola saat pertandingan perempat final cabang olahraga polo air putra Asian Games 2018 melawan Kazaktan di Stadion Aquatic, Senayan, Jakarta, Kamis (30/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim polo air Indonesia terhenti di babak perempat final Asian Games 2018. Indonesia kalah telak 4-20 dari tim polo air Kazakhstan di Stadion Akuatik, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (30/8) sore WIB.

Kapten Indonesia Putra Reza Auditya mengakui timnya kesulitan meladeni Kazakhstan yang mendominasi sepanjang permainan.  "Kazakhstan memang jauh di atas kami. Mereka selalu medali emas dalam dua Asian Games sebelumnya," kata Putra usai pertandingan.

Sejak awal, Putra memang tidak berekspektasi bisa menang atas Kazakhstan. Selain Kazakhstan berstatus sebagai juara bertahan Asian Games nomor putra, ia melihat tim besutan pelatih Nemanja Knezevic itu terbentuk dari gabungan para pemain yang sudah terbiasa berkompetisi di klub Eropa.

Putra menyebut tim Indonesia cukup memetik hal positif dari pertandingan melawan Kazakhstan ini. Menurut atlet berusia 28 tahun itu, Indonesia belajar banyak dari Kazakhstan. Beberapa di antaranya, belajar menerapkan pola permainan Kazakhstan, memainkan skema yang bagus, dan skill bagi bola yang pas serta menngecoh lawan untuk mencetak lebih banyak skor. "Kami ambil pelajaran saja. Mereka memang jauh berpengalaman," ujar dia.

Adapun pelatih Indonesia Milos Sakovic cukup bangga dengan perjuangan tim Indonesia. Menurut pelatih asal Serbia itu, anak-anak asuhnya telah memperlihatkan kegigihan melawan Kazakhstan.

Menurut Sakovic, hasil ini sangat bagus untuk pengalaman Indonesia di turnamen internasional berikutnya. Karena, karakter pemainnya yang rata-rata berusia muda akan semakin terbentuk.

Sakovic mengakui kekuatan Kazakhstan memang unggul jauh atas Indonesia. Tapi ia melihat ke belakang dan ke depan. Indonesia mampu menahan imbang Arab Saudi dan mengalahkan Hong Kong di babak penyisihan grup. Menurut dia, itu bukti kalau timnya tidak hanya sekadar meramaikan Asian Games cabang polo air ini. "Kita lihat laga sebelumnya mereka gigih berjuang dan menang. Sekarang kita akan semakin matang di turnamen berikutnya," kata dia menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement