Kamis 30 Aug 2018 13:19 WIB

Air Mata Kevin Sanjaya dan Bisikan ke Fajar/Rian

Medali emas di Asian Games merupakan salah satu prestasi terbaik bagi Kevin Sanjaya

Pebulu tangkis Indonesia Kevin Sanjaya dan Marcus Fernaldi berfoto bersama usai prosesi penyerahan medali pertandingan final cabang bulu tangkis nomor ganda putra Asian Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (28/8).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Pebulu tangkis Indonesia Kevin Sanjaya dan Marcus Fernaldi berfoto bersama usai prosesi penyerahan medali pertandingan final cabang bulu tangkis nomor ganda putra Asian Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (28/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kevin Sanjaya Sukamuljo tidak kuasa menahan air matanya setelah berhasil memenangkan all indonesian final di final Ganda Putra nomor perorangan Asian Games 2018. Bersama pasangannya Marcus Fernaldi Gideon, Kevin mengalahkan Fajar Alfian-Muhammad Rian Ardianto di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (28/8).

Kevin jarang menangis, meskipun sederet gelar juara sudah ia raih bersama Marcus yang akrab ia sapa dengan Koh Sinyo. Sebut saja All England, turnamen bulutangkis tertua dan paling bergengsi di dunia, yang dua tahun berturut-turut direngkuh (2017 dan 2018).

"Iya menangis karena dapat mujizat dari Tuhan, ternyata Tuhan sebaik itu memberi hal yang nyaris mustahil. Harus menunggu empat tahun lagi kalau mau dapat emas Asian Games, itu juga belum pasti, jadi hari itu benar-benar merasa bahwa mujizat itu nyata," kata Kevin dikutip dari siaran pers resmi PBSI, Kamis.

Ia mengatakan kemenangan kemarin adalah salah satu yang terbaik. Sehingga ia tidak bisa banyak berkata-kata.

"Saya sampai sudah tidak bisa ngomong apa-apa, cuma menangis. Ini pertama kalinya saya sampai menangis kayak gitu. Sebelumnya saya tidak pernah menangis waktu juara," ujarnya.

Saat memainkan laga final, Kevin yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur ditonton langsung oleh ayahnya, Sugiarto Sukamuljo.

"Waktu saya ke 'warming up court' selesai pertandingan, papa cuma peluk saya, bilang selamat dan terima kasih. Mama saya tidak bisa datang, jadi kasih ucapannya via whatsapp," ungkap Kevin yang merupakan anak bungsu dari dua bersaudara itu.

Sepanjang tahun 2018, Kevin dan rekan duetnya Marcus sudah meraih empat gelar juara sebelum mempersembahkan medali emas Asian Games 2018 untuk Indonesia. Antara lain Indonesia Masters 2018, India Terbuka 2018, All England 2018, dan Indonesia Terbuka 2018.

Kevin mengaku begitu lega bisa menjadi juara di Asian Games 2018, gelar juara multiacara pertama yang ia raih bersama Marcus.

"major event (pertandingan penting), karena banyak yang bilang kami juaranya cuma turnamen superseries saja, tapi belum terbukti di major event," tutur penggemar Lin Dan itu.

Kevin-Marcus harus memainkan laga sengit untuk merebut gelar juara Asian Games 2018 dari teman-teman asramanya sendiri, Fajar dan Rian. Fajar dan Rian memberi perlawanan kuat saat menghadapi ganda nomor satu dunia itu.

Kevin dan Marcus pun dibuat kerepotan oleh permainan mereka.

"Fajar-Rian benar-benar bermain pada 'peak performance' mereka, malah melebihi. Fajar-Rian jarang membuat kesalahan sendiri dan benar-benar saling mengisi," ungkap Kevin

Setelah berhasil menuntaskan pertandingan dengan kemenangan, mereka berempat saling berpelukan. Ia pun mengatakan sesuatu kepada ganda peringkat sembilan dunia itu.

"Saya bilang, terima kasih untuk hari ini, kami benar-benar hoki, kalian main sangat baik," ujar Kevin yang satu kamar dengan Rian di asrama Pelatnas Cipayung.

Duet Kevin-Marcus selalu dipuji memiliki mental baja. Hal itu pun mereka buktikan saat nyaris kalah dari Fajar-Rian dan berhasil membalikkan keadaan.

"Kami selalu mencoba terus selama masih ada kesempatan. Jangan pernah menyerah sebelum lawan sudah menyelesaikan game, karena tidak ada yang tidak mungkin," jelas Kevin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement