Kamis 30 Aug 2018 11:58 WIB

Mobil Sedan Bekas Laku Keras di Bandung

BFI Finance mayoritas memberikan pembiayaan mobil bekas.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Karyawan pemasaran membersihkan mobil bekas yang dijual di sebuah ruang pamer pusat penjualan mobil bekas di Malang, Jawa Timur, Jumat (8/6).
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Karyawan pemasaran membersihkan mobil bekas yang dijual di sebuah ruang pamer pusat penjualan mobil bekas di Malang, Jawa Timur, Jumat (8/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--- Mobil jenis sedan menjadi mobil bekas favorit atau yang paling laku keras dibeli oleh warga Bandung, Jawa Barat. Menurut Regional Manager BFI Finance Wilayah Jawa Barat Stefanus Wibowo, untuk pembiayaan perusahaannya fokus ke mobil bekas.

"Untuk wilayah Bandung, mobil yang paling banyak diminati oleh konsumen adalah jenis sedang, merk-nya Toyota," ujar Stefanus Wibowo, disela-sela acara Bazar Paket Sembako HUT Ke-73 Kemerdekaan RI, di Kota Bandung, akhir pekan lalu.

Menurut Stefanus, pembiayaan yang dikelola oleh BFI Finance mayoritas adalah untuk pembiayaan mobil bekas mencapai 64 persen, disusul sepeda motor 15 persen dan sisanya untuk penyewaan alat berat dan mesin.

"Kami memang fokus untuk pembiayaan mobil bekas, jadi untuk wilayah Jawa fokusnya ke situ. Tapi kalau untuk wilayah Indonesia BFI Finance juga mengelola pembiayaan untuk kendaraan baru," katanya.

Saat ditanya tentang tanggapannya terkait kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang akan mengeluarkan atau menerbitkan penerapan uang muka, atau down payment (DP), nol persen untuk kepemilikan kendaraan bermotor pada Agustus 2018, Stefanus memiliki tanggapan mengenai hal tersebut.

Menurut dia, kebijakan DP nol persen itu bisa meningkatkan daya beli masyarakat tapi tentunya harus disiapkan juga mitigasi risikonya. Karena, risikonya akan tinggi. Kinerja BFI Finance, kata dia, hingga Agustus 2018 terpantau baik bahkan meningkat sekitar 20 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Untuk Jawa Barat, untuk sampai Agustus kita mencapai angka Rp 900 miliar tapi untuk Kota Bandung atau Bandung Raya itu Rp 295 miliar.

"Itu tumbuh kira-kira 20 persen year on years," katanya.

Peningkatan tersebut, kata Stefanus, dikarenakan adanya faktor internal seperti sejumlah program  khusus yang disiapkan secara nasional oleh BFI Finance seperti Program Uber Miliaran.

"Program ini sangat membantu kami untuk menarik konsumen masuk, itu adalah program undian berhadiah di tingkat regional dan pusat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement