Kamis 30 Aug 2018 06:16 WIB

Telkom Optimistis Kinerja Semester II

Pembangunan IGG Telkom telah mencapai sepanjang 5.300 km atau sekitar 96 persen.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Direktur Keuangan Telkom Harry M. Zen (tengah) memberikan paparan terkait kinerja perseroan saat acara Investor Summit di Jakarta, Rabu (29/8).
Foto: telkom
Direktur Keuangan Telkom Harry M. Zen (tengah) memberikan paparan terkait kinerja perseroan saat acara Investor Summit di Jakarta, Rabu (29/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telkom Indonesia Tbk optimistis mampu meningkatkan kinerja pada semester II 2018. Ada beberapa hal yang diperkirakan akan mendorong kinerja perusahaan hingga akhir tahun ini.

Di antaranya penyelesaian pembangunan Infrastruktur sistem kabel laut serat optik internasional Indonesia Global Gateway (IGG), pengoperasian Satelit Merah Putih, pengembangan segmen bisnis seluler, fixed broadband, dan enterprise.
 
Perlu diketahui, IGG Cable System merupakan jaringan backbone serat optik bawah laut yang menyediakan koneksi langsung ke belahan dunia bagian barat. Hal itu melalui jaringan South East Asia – Middle East – West Europe 5 (SEA – ME – WE 5) sepanjang 20 ribu kilometer (km) dan ke bagian timur melalui jaringan South East Asia – United States (SEA – US) sepanjang 15 ribu km. 
 
Direktur Keuangan Telkom Harry M Zen menyebutkan, hingga akhir Juni 2018, progres pembangunan IGG telah mencapai sepanjang 5.300 km atau sekitar 96 persen. Sistem kabel laut ini diharapkan siap beroperasi pada kuartal III 2018. 
 
Adanya IGG Cable System ini, kata dia, memberikan keunggulan kompetitif bagi Telkom melalui pengembangan rute ekspres menuju Eropa (SEA – ME – WE 5), Amerika Serikat (SEA – US) dan seamless connectivity di wilayah Timur dan Barat Indonesia (Express Super Core).
 
“Keberadaan IGG Cable System selain memberikan keuntungan teknis berupa kapasitas, kehandalan dan latensi yang rendah, juga mendukung pengembangan bisnis broadband di Indonesia dan menangkap potensi pertumbuhan bisnis di kawasan,” kata Harry, di Jakarta, Rabu, (29/8). 
 
Dirinya menambahkan, Telkom pun baru saja menyelesaikan peluncuran Satelit Merah Putih pada 7 Agustus lalu. Kini satelit tersebut telah berada di orbit 108 derajat Bujur Timur. 
 
Satelit yang membawa 60 transponder aktif dengan jangkauan Indonesia, negara-negara Asia Tenggara dan Asia Selatan ini, sedang menjalani In Orbit Test.  Kehadiran Satelit Merah Putih menambah kapasitas transponder satelit milik Telkom.
 
Dengan begitu diharapkan dapat mengurangi kesenjangan digital di Indonesia (digital divide). Sekaligus memperkuat bisnis internasional TelkomGroup agar TelkomGroup mampu menjadi perusahaan telekomunikasi digital Indonesia yang terdepan dan berdaya saing global. “Satelit Merah Putih akan ready for service pada minggu ketiga September 2018,” kata Harry. 
 
Kemudian Seiring meningkatnya dinamika industri telekomunikasi khususnya pada segmen bisnis seluler, Harry mengatakan, Telkom berupaya menciptakan industri seluler sehat. Caranya dengan menerapkan berbagai strategi marketing dan pricing untuk memonetisasi data, serta terus konsisten melaksanakan pembangunan infrastraktur.
 
Telkom berkomitmen terus menyesuaikan perkembangan tren konsumen di Indonesia yang sudah beralih dari layanan tradisional voice dan SMS menuju data. Hal iyu ditandai dengan pertumbuhan konsumsi data yang semakin meningkat dan tingginya demand pelanggan terhadap layanan data berkualitas.
 
Pada segmen bisnis fixed-broadband dengan produk IndiHome, hingga akhir Agustus 2018, Telkom mencatatkan pertumbuhan impresif. Total pelanggan IndiHome telah mencapai lebih dari 4,5 juta atau bertambah 1,5 juta pelanggan sejak awal 2018. 
 
“Pertumbuhan jumlah pelanggan yang masif sejalan dengan peningkatan kualitas layanan kami, di antaranya dengan penguatan network, memperkaya konten, menawarkan beragam minipack menarik, serta terus melakukan improvement pada layanan purna jual. Hal ini juga merupakan upaya Telkom untuk terus menjaga excellent customer experience,” ucap dia. 
 
Sementara itu, untuk segmen bisnis enterprise, di Semester I 2018 yang tumbuh 19,5 persen dibanding tahun sebelumnya. Dengan meningkatnya tren digitalisasi di berbagai korporasi, UKM, dan instansi pemerintah, kebutuhan akan solusi information & communication technology (ICT) juga akan meningkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement