REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewabroto mengatakan, proses proses pengakuan pencak silat sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda dari UNESCO masih terus berjalan. Dari perkembangan yang ada, kata dia, terlihat ke arah yang baik.
"Tetap jalan. Kami tetap koordinasi, kami tidak mau mengklaim dulu karena kan butuh special effort," ungkap Gatot saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (28/8).
Dalam proses pengajuan pengakuan tersebut, Kemenpora tidak berjalan sendiri. Menurut Gatot, Kemenpora berjalan bersama dengan Komite Nasional UNESCO di Indonesia. Melihat perkembangan yang ada, kata dia, arahnya menuju ke pengakuan sebagaimana yang diharapkan.
"Arahnya ya pengakuan. Sama seperti batik itu kan dulu menjadi heritage Indonesia. Kemudian keris, cerita Diponegoro, dan lain sebagainya. Pokoknya, yang penting direcognize oleh UNESCO," terang dia.
Gatot pun merasa, capaian delapan medali emas dari cabang olahraga pencak silat pada Asian Games 2018 akan memengaruhi penilaian UNESCO atas Indonesia. Meski demikian, ia tak mau terburu-buru untuk mengklaim pencak silat sudah diakui oleh UNESCO milik Indonesia.
"Mereka sudah ada schedule, jadwalnya. Kita tidak tahu karena belum dapat konfirmasi lebih lanjut. Kami tidak mau ge-er dulu karena kan saya tahu, perjuangannya berat untuk itu," jelasnya.