Senin 27 Aug 2018 18:50 WIB

Katering Asian Games Pasok 20 Ribu Porsi Setiap Hari

Penyedia makanan untuk atlet menggandeng koki dari berbagai negara

Lumpia Sayur, salah satu menu makan atlet Asian Games 2018, Jumat (10/8).
Foto: Republika/Rosi Handayani
Lumpia Sayur, salah satu menu makan atlet Asian Games 2018, Jumat (10/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ajang Asian Games tak sekadar menggelar laga berbagai cabang olahraga. Namun lebih dari itu, di antaranya adalah  bagaimana menyiapkan menu makan bagi sekitar 13 ribu atlet yang ambil bagian baik di Jakarta maupun di Palembang. Banyak tantangan untuk dapat melayani atlet dari berbagai negara Asia ini.

Direktur Utama PT.Gobel Dharma Sarana Karya (GDSK), Ismagrebu atau yang akrab disapa Regi Data menyatakan ada beberapa tantangan untuk menyiapkan makanan bagi ribuan atlet yang berlaga di Asian Games 2018.

“Tantangan pertama tentang keamanan pangan yang terpenting. Indonesia dianggap standar keamanan pangan yang sedikit rendah. Kita wajib ada sistem keamanan pangan terjamin. Sejak persiapan kita screening, supplier makanan selalu kita evaluasi. Kendaraan pengangkut pun harus standar keamanan pangan,” ujarnya lewat keterangan persnya kepada wartawan, Senin (27/11).

Tantangan kedua, lanjut Regi adalah masalah selera. ”Ada 45 negara peserta di mana mereka memiliki selera bermacam macam. Kita memang tidak bisa memuaskan semua. Namun paling tidak mayoritas puas.  Oleh sebab itu ada beberapa makanan kita sajikan menu otentik, misalnya India kita kerjasama dengan koki India begitu juga dari Timur Tengah, jadi atlet tersebut nyaman dengan selera makannya," ujarnya.

Terakhir menurut Regi adalah  masalah waktu persiapan. “Waktu persiapan terbilang mepet. Kita  harus bisa memenuhi layanan atlet saat ke wisma atlet. Di Wisma Atlet Kemayoran saja kita setiap harinya harus menyiapkan 20 ribu porsi."

Untuk dapat mensukseskan layanan catering, Regi menyatakan, sebelum Asian Games digelar pihaknya sudah merekrut sebanyak seribu karyawan baru untuk Jakarta dan Palembang. “Jumlah tersebut belum termasuk Volunteer yang disiapkan oleh INASGOC," kata Regi.

GDSK hanya melayani atlet yang ada di Wisma Atlet Kemayoran dan di Jakabaring. Ini juga termasuk paket makanan yang dikirimkan ke Venue pertandingan. “Di luar itu kita tidak bertanggungjawab, karena ada pihak lain yang mensuplai makanan seperti untuk tenaga keamanan, pekerja di cabang olahraga," demikian ungkap Regi Datau. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement