REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bagi anda yang penasaran dan berniat ingin menyaksikan langsung acara Penutupan Asian Games 2018, bersiaplah untuk memburu tiket penutupan yang akan dijual mulai Selasa (28/8). Sebanyak lebih dari 55 ribu lembar tiket akan dijual secara online.
“Berbeda dengan pembukaan di mana kita hanya bisa menjual tiket maksimal 40 ribu. Untuk penutupan ini jauh lebih banyak yakni sekitar 55 ribu hingga 58 ribu lembar tiket," ujar Deputi II INASGOC, Francis Wanandi kepada media di Jakarta, Senin (27/8).
Tiket yang dijual pada penutupan Asian Games lebih banyak dari pembukaan karena ukuran panggung utama lebih kecil. "Panggung utama yang digunakan tidak sebesar saat pembukaan. Sehingga kapasitas menjadi lebih banyak," ujarnya.
Bagi yang sebelumnya sudah membeli tiket penutupan melalui Kiostix menurut Francis akan tetap berlaku. “Untuk yang membeli di Kiostix kita sudah hitung, jumlahnya di bawah 10 persen. Hal ini pula yang membuat penjualan tiket penutupan menjadi agak lama. Karena kita ingin memastikan tidak ada bangku double nantinya."
Meski waktu penjualan terbilang mepet hanya kurang dari satu minggu, tetapi Francis optimis akan tetap terjual seluruhnya atau sold out. “Sasaran kita kali ini generasi muda, karena akan banyak artis kelas dunia akan tampil. Termasuk bintang Kpop Icon dan Super Junior”.
Seluruh penjualan tiket penutupan akan menggunakan online. Hal itu menurut Francis untuk menghindari antrean yang panjang serta meminimalkan peran calo tiket. “Tiket bisa dibeli di blibli.com, tiket.com, loket.com, atau situs asiangames.com," ujarnya.
Untuk harga tiket penutupan dijual dengan harga lebih murah dibanding pembukaan yakni, mulai dari Rp 500 ribu, hingga Rp 2 juta untuk yang termahal.
Francis memastikan saat acara penutupan nanti akan dihadiri oleh presiden International Olympic Comitte (IOC). “Presiden IOC dijadwalkan hadir, selain itu sejumlah kepala negara, kepala daerah Jakarta, dan Sumatera Selatan akan hadir untuk melakukan serah terima kepada tuan rumah Asian Games 2022 di Hangzhou Cina”.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
